Makassar (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Barat berkunjung ke BKKBN Sulsel untuk studi tiru terkait pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) sub-bidang KB.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar Shodiqin di Makassar, Rabu, menjelaskan ketertarikannya untuk melakukan studi tiru di Sulsel, selain juga dibahas kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dan strategi-strategi untuk mempercepat realisasi DAK fisik maupun bantuan operasional keluarga berencana (BOKB).
"One on One Meeting" ini diikuti kadis, tim pengendali DAK kabupaten dan kota, PPTK, bidang yang menangani DAK dan tenaga ahli stunting.
Shodiqin menyampaikan kegiatan "One on One Meeting" DAK sangat efektif dalam mencari masalah dan kendala di kabupaten dan kota dalam merealisasikan anggaran.
"Kalau dari rekap realiasi DAK fisik kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023 capaiannya sekitar Rp8,3 miliar atau 79,13 persen dari total pagu sekitar Rp10,5 miliar," jelasnya.
Sedangkan untuk rekap realisasi BOKB kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tahun 2023 capaiannya sekitar Rp63,2 miliar atau 53,69 persen dari total pagu sekitar Rp117,7 miliar.
Shodiqin mengatakan, kegiatan "One on One Meeting" DAK sangat efektif dalam menemukan masalah dan kendala OPD KB kabupaten/kota dalam merealisasikan DAK fisik dan BOKB, mulai dari pencairan yang terlambat, anggaran sudah cair tapi terpakai OPD lain, dan proses revisi yang panjang.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat Rusdiyanto Monoarfa mengemukakan, kegiatan One on One Meeting DAK Sulsel langsung mendatangi organisasi perangkat daerah (OPD) KB kabupaten/kota secara tatap muka. Hal ini yang berbeda dengan Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat.
"Dari apa yang disampaikan pak Kaper BKKBN Sulsel, kegiatan 'One on One Meeting' DAK yang dilakukan Sulawesi Selatan berbeda dengan yang kami lakukan. Di Sulawesi Selatan langsung tatap muka dan hadir di kantor OPD KB kabupaten/kota," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, kendala dan permasalahan yang ada di daerah diketahui secara detail dan tidak bisa menyalahkan begitu saja bila kendalanya memang dari prosedur yang ada.
Hal ini, menurut Rusdiyanto, lebih efektif diterapkan di Sulawesi Barat. Karena itu, pihaknya akan mencoba menerapkan hal yang memang masih perlu dilakukan.
Berita Terkait
Dinsos Sulsel bantu BKKBN sosialisasikan Gerakan Peduli Stunting
Minggu, 7 April 2024 2:16 Wib
BKKBN RI kembalikan 114 PPPK formasi 2022 untuk bertugas di Sulsel
Senin, 12 Februari 2024 20:50 Wib
BKKBN Sulsel melakukan penguatan program Dashat di Kampung KB
Kamis, 8 Februari 2024 1:00 Wib
BKKBN sosialisasikan program "piring nasimu" guna tekan angka stunting
Jumat, 2 Februari 2024 18:56 Wib
BKKBN Sulsel mengoptimalkan upaya penurunan stunting
Sabtu, 27 Januari 2024 1:04 Wib
BKKBN Sulsel melibatkan remaja sebagai promotor pencegahan stunting
Rabu, 24 Januari 2024 0:30 Wib
Kepala BKKBN: Pendidikan seksual pada anak bukanlah hal yang tabu
Minggu, 21 Januari 2024 11:37 Wib
BKKBN Sulsel mengembangkan Program SMART Lansia untuk ketahanan keluarga
Minggu, 14 Januari 2024 0:32 Wib