Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter pada 19-20 Januari 2024.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi gelombang tinggi di wilayah Indonesia. Di samping itu, terdapat juga siklon tropis anggrek di Samudra Hindia barat daya Bengkulu di koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,0 bujur timur.
Ia mengemukakan bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 6-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Natuna Utara, dan perairan Kep. Sermata hingga Kep. Leti, dan Laut Arafuru," paparnya.
Eko Prasetyo mengatakan kondisi itu menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Kep. Nias hingga Kep. Mentawai, perairan timur P. Enggano, perairan Bengkulu-barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga NTT, Selat Bali dan Lombok bagian selatan, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT.
Kemudian, perairan utara Kep. Anambas-Kep. Natuna, perairan Kep. Subi-Kep. Serasan, perairan Kep. Bintan hingga Kep. Lingga, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian barat dan timur, Selat Makasar, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Laut Flores, perairan utara Flores, Laut Banda, perairan Kep. Sermata-Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Amamapare-Agats bagian barat, perairan Kaimana hingga Fak-Fak, perairan Sorong bagian selatan, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sitaro-Bitung, Laut Maluku, dan perairan Kep. Banggai-Sula bagian Utara.
Ia menambahkan untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian tengah, Laut Arafuru, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudera Pasifik utara Halmahera-Papua.
Adanya potensi gelombang tinggi itu, Eko Prasetyo juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m). Dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).
Berita Terkait
BMKG peringatkan gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia dua hari kedepan
Senin, 29 April 2024 6:51 Wib
Pengamat: NasDem-PKB berpotensi gabung KIM pada gelombang pertama
Kamis, 25 April 2024 13:54 Wib
Badan Geologi: Tinggi gelombang tsunami akibat Gunung Ruang bisa capai 25 meter
Kamis, 18 April 2024 12:53 Wib
BMKG: Waspadai gelombang tinggi di 20 perairan Indonesia selama 3--5 April
Rabu, 3 April 2024 2:58 Wib
BMKG prakirakan cuaca cukup kondusif dominan hujan ringan pada Kamis
Kamis, 28 Maret 2024 6:43 Wib
Kemenko Polhukam deteksi pergerakan massa yang menolak hasil pemilu
Jumat, 15 Maret 2024 14:03 Wib
BMKG prakirakan 12 daerah berstatus siaga-waspada cuaca ekstrem
Jumat, 15 Maret 2024 7:18 Wib
Tim SAR mulai cari 22 kru KM Dewi Jaya II yang tenggelam di Selayar Sulsel
Rabu, 13 Maret 2024 7:19 Wib