KPU Makassar: 28.028 anggota KPPS siap ditugaskan di 4.004 TPS Pemilu 2024
Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan siap menugaskan 28.028 orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk 4.004 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 15 kecamatan pada Pemilu 14 Februari 2024.
"Semua yang kami lantik betul-betul mempunyai integritas dan bisa menjalankan tugasnya. Setelah ini, besok kita sudah memulai bimtek (bimbingan teknis) pada seluruh panitia KPPS," kata Anggota KPU Makassar Muhammad Abdi Goncing seusai pelantikan di Makassar, Kamis.
Rencananya, mulai 26 Januari-31 Januari 2024 seluruh KPPS yang sudah dilantik akan mengikuti bimtek secara bertahap guna memastikan pemahamannya, cakap dan dapat mempertanggungjawabkan pengetahuan tentang kepemiluan saat pemungutan suara di TPS.
Walaupun sudah disumpah dalam pelantikan tadi, namun seluruh KPPS akan kembali diambil sumpah dan janjinya sebelum TPS dibuka. Setiap TPS ada tujuh orang panitia KPPS yang ditugaskan.
Untuk pelantikan panitia KPPS sebanyak ini, kata dia, berdasarkan informasi diterima KPU RI akan memasukkan pelantikan massal tersebut ke dalam Rekor Museum Republik Indonesia atau MURI.
Mengenai dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) KPPS, dalam Bimtek nanti sesuai arahan KPU RI bahwa satu kelas diisi 300 peserta, namun demikian untuk mengefektifkan pelatihan di kurangi menjadi 230 orang peserta.
"Kita akan bagi besok, itu selama enam hari berturut-turut, ada 10 kelas setiap sesi. Sehingga setiap hari ada 20 kelas, jadi kita bagi dua sesi setiap hari. Setiap hari, satu kelas berisi 230 orang peserta," sebutnya.
Sedangkan honorarium untuk petugas adhoc ini, telah disampaikan untuk Ketua KPPS sebesar Rp1,2 juta dan anggota sebesar Rp1,1 juta. Besaran honorarium ini mengalami peningkatan dari Pemilu 2019 yakni Ketua KPPS Rp550 ribu dan anggota KPPS Rp500 ribu.
Saat ditanyakan mengapa pelantikan tersebut dilaksanakan dalam gedung hotel, kata dia menambahkan, kondisi cuaca tentu menjadi pertimbangan sehingga dilaksanakan dalam tempat tertutup di dalam gedung atau aula dan dipilih Hotel Claro karena dapat menampung banyak orang.
"Semua yang kami lantik betul-betul mempunyai integritas dan bisa menjalankan tugasnya. Setelah ini, besok kita sudah memulai bimtek (bimbingan teknis) pada seluruh panitia KPPS," kata Anggota KPU Makassar Muhammad Abdi Goncing seusai pelantikan di Makassar, Kamis.
Rencananya, mulai 26 Januari-31 Januari 2024 seluruh KPPS yang sudah dilantik akan mengikuti bimtek secara bertahap guna memastikan pemahamannya, cakap dan dapat mempertanggungjawabkan pengetahuan tentang kepemiluan saat pemungutan suara di TPS.
Walaupun sudah disumpah dalam pelantikan tadi, namun seluruh KPPS akan kembali diambil sumpah dan janjinya sebelum TPS dibuka. Setiap TPS ada tujuh orang panitia KPPS yang ditugaskan.
Untuk pelantikan panitia KPPS sebanyak ini, kata dia, berdasarkan informasi diterima KPU RI akan memasukkan pelantikan massal tersebut ke dalam Rekor Museum Republik Indonesia atau MURI.
Mengenai dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) KPPS, dalam Bimtek nanti sesuai arahan KPU RI bahwa satu kelas diisi 300 peserta, namun demikian untuk mengefektifkan pelatihan di kurangi menjadi 230 orang peserta.
"Kita akan bagi besok, itu selama enam hari berturut-turut, ada 10 kelas setiap sesi. Sehingga setiap hari ada 20 kelas, jadi kita bagi dua sesi setiap hari. Setiap hari, satu kelas berisi 230 orang peserta," sebutnya.
Sedangkan honorarium untuk petugas adhoc ini, telah disampaikan untuk Ketua KPPS sebesar Rp1,2 juta dan anggota sebesar Rp1,1 juta. Besaran honorarium ini mengalami peningkatan dari Pemilu 2019 yakni Ketua KPPS Rp550 ribu dan anggota KPPS Rp500 ribu.
Saat ditanyakan mengapa pelantikan tersebut dilaksanakan dalam gedung hotel, kata dia menambahkan, kondisi cuaca tentu menjadi pertimbangan sehingga dilaksanakan dalam tempat tertutup di dalam gedung atau aula dan dipilih Hotel Claro karena dapat menampung banyak orang.