Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggunakan sistem buka tutup pelayaran menghadapi cuaca ekstrem.
"Pada saat angin kencang dan ombak tinggi di perairan teluk Bone, terpaksa kami melarang semua jenis kapal untuk tidak berlayar," kata
KPLP Sorindra Perwira Jaga menanggapi kondisi di wilayah kerjanya, Rabu.
Ia mengatakan, pelarangan berlayar tersebut dicabut apabila kondisi cuaca sudah memungkinkan melaut dan dinilai aman bagi penumpang.
Sementara itu, sejumlah truk berisi sembako maupun kapal ferry yang akan menuju Kendari, Sultra dan sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia, sempat tertahan beberapa hari, karena adanya larangan berlayar dari kesyahbandaran Pelabuhan Bajoe.
Hal tersebut dibenarkan Mahmud ABK KM Mega Asmar tujuan Raha, Sultra yang mengaku sempat tertahan selama lima hari di Pelabuhan Bajoe. "Semoga cuaca sudah bersahabat dan pelayaran berjalan lancar kembali," katanya.
Hal senada dikemukakan pedagang antarpulau H Basri yang menjual sembako. "Telur yang kami bawa terancam rusak, karena beberapa hari tidak dapat diseberangkan ke Kolaka, Sultra, syukurlah sebagian sembako sudah lebih awal diberangkatkan," katanya. S Suryatie
Berita Terkait
Pangdam XIV/Hasanuddin bantu turunkan tim trauma healing ke Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 7:03 Wib
Staf Ahli KSAD menggelar FGD pengelolaan jaringan mandiri
Rabu, 8 Mei 2024 0:20 Wib
Sekitar 1.000 hektare sawah di Bulukumba rusak jelang panen
Rabu, 8 Mei 2024 0:18 Wib
Pj Sekda Sulsel berharap BLK Maritim tekan pengangguran
Rabu, 8 Mei 2024 0:18 Wib
Tim Satgas Lantamal VI Makassar kembali menemukan jasad korban banjir
Rabu, 8 Mei 2024 0:17 Wib
Tim relawan Kota Palopo disebar ke berbagai lokasi bersihkan sisa material banjir
Rabu, 8 Mei 2024 0:17 Wib
Basarnas Makassar mengevakuasi 52 korban banjir Sungai Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 0:16 Wib
SAR gabungan evakuasi 208 warga terisolir dampak bencana di Luwu Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:49 Wib