Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggunakan sistem buka tutup pelayaran menghadapi cuaca ekstrem.
"Pada saat angin kencang dan ombak tinggi di perairan teluk Bone, terpaksa kami melarang semua jenis kapal untuk tidak berlayar," kata
KPLP Sorindra Perwira Jaga menanggapi kondisi di wilayah kerjanya, Rabu.
Ia mengatakan, pelarangan berlayar tersebut dicabut apabila kondisi cuaca sudah memungkinkan melaut dan dinilai aman bagi penumpang.
Sementara itu, sejumlah truk berisi sembako maupun kapal ferry yang akan menuju Kendari, Sultra dan sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia, sempat tertahan beberapa hari, karena adanya larangan berlayar dari kesyahbandaran Pelabuhan Bajoe.
Hal tersebut dibenarkan Mahmud ABK KM Mega Asmar tujuan Raha, Sultra yang mengaku sempat tertahan selama lima hari di Pelabuhan Bajoe. "Semoga cuaca sudah bersahabat dan pelayaran berjalan lancar kembali," katanya.
Hal senada dikemukakan pedagang antarpulau H Basri yang menjual sembako. "Telur yang kami bawa terancam rusak, karena beberapa hari tidak dapat diseberangkan ke Kolaka, Sultra, syukurlah sebagian sembako sudah lebih awal diberangkatkan," katanya. S Suryatie
Berita Terkait
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pemprov Sulbar ajak pemerintah daerah melakukan terobosan tingkatkan PAD
Jumat, 26 April 2024 18:40 Wib
Wali Kota Makassar menerima penghargaan penyelenggara pemda terbaik
Jumat, 26 April 2024 18:40 Wib
Diskominfo Kota Makassar dorong pembentukan KIM promosikan Lorong Wisata
Jumat, 26 April 2024 17:55 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
Pemprov Sulbar kembali gelar gerakan pangan murah
Kamis, 25 April 2024 19:07 Wib
KKP menanam 1.000 batang mangrove di Maros
Rabu, 24 April 2024 22:22 Wib
SMK Mamuju terima mobil listrik bantuan Presiden Jokowi
Rabu, 24 April 2024 21:33 Wib