Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengajak petani di Kabupaten Pinrang untuk mengembangkan bibit sukun secara mandiri dalam upaya meningkatkan hasil produksi tanaman itu.
Bahtiar dalam keterangan di Makassar, Senin, mengajak petani untuk bersama-sama belajar mengembangkan budi daya sukun.
Ia mengatakan pohon-pohon sukun yang sudah besar dan berbuah milik masyarakat dijadikan sebagai bahan baku pengembangan bibit seperti yang dilakukan masyarakat Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone.
Ia mengatakan pengembangan bibit sukun yang dilakukan di daerah itu sudah mencapai 100.000 bibit siap tanam.
"Nanti masyarakat akan dilatih di Bengo, Kabupaten Bone. Ini sayang, masyarakat punya pohon sukun tapi tidak tahu bagaimana jadi bibit dari pohon sukun yang besar. Nanti langsung diajarkan, nanti belajar langsung dengan saya," ujar di hadapan masyarakat Kelurahan Manarang, Kabupaten Pinrang, Minggu (18/2).
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHBUN) Sulsel Imran Jausi mengatakan lahan yang ditanami sukun di Kelurahan Manarang bisa dipakai untuk tumpang sari. Lahan itu seluas e hektare.
"Ini lahan bisa juga untuk tumpang sari dengan jagung. Ini bagus sekali lahannya. Apa yang disampaikan Bapak Gubernur Sulsel, bagus untuk para petani sukun ikut pelatihan," katanya.
Pemprov Sulsel juga terus mendorong Program Inseminasi Buatan (IB) peternakan untuk meningkatkan populasi sapi di daerah itu.
Abdul Kadir Dalle, salah satu peternak, mengaku memiliki sekitar 80 ekor sapi dengan beberapa jenis, seperti Lemosin, Simental, dan Bali.
Sapi yang diikutkan IB sekitar 30, seperti bibit sapi Lemosin dan Simental.