Makassar (ANTARA) - Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sulawesi Selatan membuka ruang publik melalui program NasDem Mendengar menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak 27 November 2024.
"Program NasDem mendengar ini tujuannya untuk menerima masukan, saran maupun kritik membangun dari orang-orang pintar bagaimana NasDem ke depan membangun bangsa ini. Kita di Sulsel ini hanya pekerja lapangan, perlu masukan dan saran," ujar Ketua DPW Partai NasDem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu di Makassar, Selasa.
Menurutnya, program NasDem Mendengar sebagai wadah berbenah menampung aspirasi rakyat, walaupun Partai Nasdem keluar sebagai pemenang Pemilu 2024 di Sulsel, namun bukan berarti melakukan eforia, tetapi lebih kepada bersyukur atas keberhasilan itu.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini mengemukakan hal terpenting adalah bagaimana Partai NasDem menghadapi Pilkada mengusung figur yang tepat dan betul-betul memperjuangkan kesejahteraan rakyat dalam kontestasi pada Pilkada serentak 27 November 2024.
"Tentunya kami tidak mau salah pilih (kandidat), karena ini menyangkut nasib orang banyak baik itu di Pilkada Gubernur maupun Pilkada kabupaten kota di Sulsel. Makanya kami butuh wejangan," tutur mantan Bupati Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dua periode ini.
Pria disapa akrab RMS ini mengemukakan masukan-masukan publik itu sangat penting, apa yang harus dilakukan menjelang Pilkada, siapa saja tokoh yang tepat diusung mengingat Pemilu 2024, NasDem berhasil mendudukkan 17 kadernya di DPRD Sulsel.
"Artinya bahwa seperti apa yang mesti kita lakukan di Sulsel ke depan. Ini bukan kepentingan NasDem sendiri, tapi ini menyangkut nasib orang banyak, serta bagaimana NasDem mengambil keputusan yang bermanfaat terhadap orang banyak," katanya.
Ia menekankan, partai ini bukanlah miliknya, tapi milik kader dan terbuka serta mengakomodir kepentingan masyarakat, walaupun banyak pihak mendorong dirinya maju di Pilgub Sulsel, tetapi ia lebih memilih mengabdikan diri dan membesarkan partai.
"Ini bukan kepentingan NasDem sendiri, tapi hadir demi kepentingan orang banyak serta bagaimana NasDem mengambil satu keputusan, punya manfaat terhadap orang banyak. Jelasnya, ini tidak mutlak Pilgub bagi saya sendiri," paparnya.
Sebagai politisi yang berkecimpung di dunia politik selama 20 tahun tentu tidak mudah. Kalau hanya mengikuti nafsu pribadi dan mendengar bisikan dari sekelilingnya, sangat mudah, tetapi itu tidak dilakukan, namun butuh masukan, saran maupun kritik dari berbagai pihak, itu yang terpenting.
"Kami membutuhkan masukan seperti apa (calon gubernur, bupati wali kota). Walaupun semua ingin saya maju sebagai calon dan itu memungkinkan NasDem cukup mengusung sendiri, tapi saya ingin salah mengambil keputusan," tuturnya menegaskan.
Bila dilihat jumlah perolehan kursi di DPRD Sulsel, NasDem sudah cukup mengusung calon di Pilgub, bahkan pihaknya membuka ruang berkoalisi dengan Parpol lain. Selain itu, ada sejumlah nama-nama kandidat disiapkan baik calon gubernur dan wakil gubernur.
Untuk Bakal Calon Gubernur Sulsel sejuah ini ada beberapa nama di gadang-gadang maju, namun demikian ia enggan merinci siapa saja figurnya dan nanti akan disampaikan menjelang masa pendaftaran.
Sedangkan bakal calon Wakil Gubernur Sulsel telah dipersiapkan 10 nama kader potensial NasDem yaitu Fatmawati Rusdi, Andi Rachmatila Dewi, Suardi Saleh, Judas Amir, dan Andi Aslam Patonangi, Basmin Mattayang, Syaharuddin Alrif, lham Azikin, Lutfi Halide, dan Rudianto Lallo.
Sebelumnya, partai NasDem menggelar diskusi melalui Program NasDem Mendengar di Kantor DPW NasDem Sulsel, Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulsel pada Senin (15/4/2024) malam.
Hadir sejumlah nara sumber lintas perguruan tinggi seperti Prof Firdaus Muhammad dari Kampus UIN Alauddin Makassar, Andi Luhur Priyanto dari kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Andi Ali Armunanto pengamat politik dari Universitas Hasanuddin atau Unhas dihadiri sejumlah kader yang didorong maju sebagai bakal calon kepala daerah.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: NasDem Sulsel buka ruang mendengar hadapi Pilkada serentak