Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh membahas transisi kekuasaan pada diskusi demokrasi yang digelar oleh Universitas Negeri Makassar (UNM).
Dia menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya proses transisi yang damai dan terstruktur dalam menjaga stabilitas politik dan pembangunan daerah.
"Transisi kekuasaan yang baik adalah yang dilakukan secara transparan, adil, dan akuntabel. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat," ujarnya pada diskusi demokrasi yang mengusung tema "Pekerjaan Besar Transisi Kekuasaan" di Kampus UNM, Makassar, Jumat.
Prof Zudan mengawali diskusi dengan menggali lebih dalam tantangan dan strategi dalam masa transisi kekuasaan, terutama dalam konteks demokrasi di Indonesia.
Prof Zudan menjelaskan bahwa konsep Indonesia yang didasarkan pada prinsip "baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur," yang berarti sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, merupakan tujuan demokrasi ini.
"Konsep ini mencerminkan visi Indonesia sebagai negara yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam tetapi juga dihuni oleh masyarakat yang berperilaku baik dan beretika," ujarnya.
Lebih lanjut, Prof Zudan juga menekankan pentingnya peran partai politik dalam demokrasi. Menurutnya partai politik adalah kunci dalam demokrasi.
Partai politik harus aktif dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar pemilih dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kualitas calon yang diusung. "Partai politik harus mengedukasi masyarakat dan memastikan bahwa mereka memiliki calon terbaik yang layak dipilih," jelasnya.
Oleh karena itu, pekerjaan yang menurut dia harus dilakukan setelah transisi kekuasaan adalah kerja sama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan.
Selain Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, serta para sivitas akademika UNM.
Rektor UNM Prof Karta Jayadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa diskusi semacam ini adalah bagian dari upaya UNM untuk berkontribusi dalam pengembangan wawasan demokrasi dan politik di kalangan akademisi dan masyarakat.
Rektor UNM Prof Karta Jayadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa diskusi semacam ini adalah bagian dari upaya UNM untuk berkontribusi dalam pengembangan wawasan demokrasi dan politik di kalangan akademisi dan masyarakat.
"Kami berharap melalui diskusi ini mahasiswa dan masyarakat dapat lebih memahami kompleksitas transisi kekuasaan dan pentingnya peran aktif mereka dalam proses demokrasi," ujarnya.