Mendagri: Indonesia berpotensi jadi negara dominan sumber daya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya melimpah yang berpotensi membuatnya menjadi negara dominan.
“Indonesia berpotensi menjadi negara nomor empat atau nomor lima yang dominan dalam ekonomi terbesar dunia itu sangat something which is not impossible, sesuatu yang bukanlah tidak mungkin,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sumber daya tersebut, yaitu banyaknya jumlah angkatan kerja, melimpahnya sumber daya alam, dan luasnya bentangan wilayah.
Menurut dia, ketiga sumber daya ini menjadi syarat penting bagi sebuah negara ketika ingin menjadi negara dominan.
Hal itu mengingat instrumen untuk mendominasi negara lain saat ini salah satunya mengacu pada kekuatan ekonomi. Sementara kekuatan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara dalam memproduksi sesuatu.
Selain itu, Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki syarat tersebut.
Namun, dari ketiga sumber daya tersebut syarat terpenting adalah memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas, sebab tanpa SDM yang berkualitas, maka sumber daya alam tidak dapat terkelola dengan baik.
Dia menyebutkan tak sedikit negara maju lantaran memiliki SDM yang berkualitas, meski sumber daya alamnya terbatas. SDM tersebut lahir dari sistem pendidikan yang bagus, serta dukungan terhadap masyarakat yang hendak belajar di negara luar.
Tito mengaku bahwa dirinya sebagai orang yang percaya bahwa SDM lebih penting dibanding sumber daya alam untuk membuat negara maju.
Kendati demikian, apabila negara tersebut memiliki sumber daya alam yang melimpah dan SDM-nya berkualitas maka akan cepat melompat menjadi negara maju.
“Dan Indonesia memiliki potensi itu, natural resources hebat kalau di-manage dengan hebat di tangan sumber daya manusia yang hebat, Indonesia akan melompat, saya sangat yakin,” ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap angkatan ke-233 penerima beasiswa LPDP dapat memanfaatkan masa pendidikannya di luar negeri dengan baik.
Selain mendapat pengetahuan, Tito mengingatkan kesempatan belajar tersebut agar dimanfaatkan untuk membangun jaringan dan mengadopsi budaya baik.
“Jadi, pulang dengan membawa tiga itu, knowledge, culture, dan juga network,” jelas Tito.
Ia menyadari bahwa untuk mendapatkan beasiswa LPDP tidaklah mudah. Mereka yang mendapatkan beasiswa ini merupakan orang-orang yang beruntung dan terpilih.
Karena itu, masa pendidikan di luar negeri harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Saya mengucapkan selamat atas peluang yang telah dapat beasiswa ini, manfaatkan betul golden ticket ini untuk memperbaiki Indonesia, termasuk untuk memperbaiki kesempatan karier masing-masing secara personal,” katanya.
“Indonesia berpotensi menjadi negara nomor empat atau nomor lima yang dominan dalam ekonomi terbesar dunia itu sangat something which is not impossible, sesuatu yang bukanlah tidak mungkin,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sumber daya tersebut, yaitu banyaknya jumlah angkatan kerja, melimpahnya sumber daya alam, dan luasnya bentangan wilayah.
Menurut dia, ketiga sumber daya ini menjadi syarat penting bagi sebuah negara ketika ingin menjadi negara dominan.
Hal itu mengingat instrumen untuk mendominasi negara lain saat ini salah satunya mengacu pada kekuatan ekonomi. Sementara kekuatan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara dalam memproduksi sesuatu.
Selain itu, Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki syarat tersebut.
Namun, dari ketiga sumber daya tersebut syarat terpenting adalah memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas, sebab tanpa SDM yang berkualitas, maka sumber daya alam tidak dapat terkelola dengan baik.
Dia menyebutkan tak sedikit negara maju lantaran memiliki SDM yang berkualitas, meski sumber daya alamnya terbatas. SDM tersebut lahir dari sistem pendidikan yang bagus, serta dukungan terhadap masyarakat yang hendak belajar di negara luar.
Tito mengaku bahwa dirinya sebagai orang yang percaya bahwa SDM lebih penting dibanding sumber daya alam untuk membuat negara maju.
Kendati demikian, apabila negara tersebut memiliki sumber daya alam yang melimpah dan SDM-nya berkualitas maka akan cepat melompat menjadi negara maju.
“Dan Indonesia memiliki potensi itu, natural resources hebat kalau di-manage dengan hebat di tangan sumber daya manusia yang hebat, Indonesia akan melompat, saya sangat yakin,” ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap angkatan ke-233 penerima beasiswa LPDP dapat memanfaatkan masa pendidikannya di luar negeri dengan baik.
Selain mendapat pengetahuan, Tito mengingatkan kesempatan belajar tersebut agar dimanfaatkan untuk membangun jaringan dan mengadopsi budaya baik.
“Jadi, pulang dengan membawa tiga itu, knowledge, culture, dan juga network,” jelas Tito.
Ia menyadari bahwa untuk mendapatkan beasiswa LPDP tidaklah mudah. Mereka yang mendapatkan beasiswa ini merupakan orang-orang yang beruntung dan terpilih.
Karena itu, masa pendidikan di luar negeri harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Saya mengucapkan selamat atas peluang yang telah dapat beasiswa ini, manfaatkan betul golden ticket ini untuk memperbaiki Indonesia, termasuk untuk memperbaiki kesempatan karier masing-masing secara personal,” katanya.