Mamuju (ANTARA Sulbar) - Jajaran Polres Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat menyatakan tidak menemukan gejala terjadinya kekerasan atau penganiayaan terhadap sesosok mayat yang mengapung di selokan depan Mesjid Syuhada pada Jum`at (20/6).
"Sesosok mayat lelaki ini diketahui, Syahril (21) warga jalan Maccirinnae Mamuju. Setelah dilakukan visum disimpulkan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kami menduga akibat penyakit bawaan kambuh atau menderita epilepsi (ayan) sehingga nyawanya tak tertolong. Apalagi, setelah kami mendapatkan keterangan orang tua korban," kata Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagianto di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, penemuan mayat itu sontak membuat jemaah yang baru menunaikan ibadah Shalat Jum`at, menjadi geger.
"Mayat itu ditemukan seorang warga yang baru saja menunaikan ibadah Shalat Jum`at. Mendapat informasi ini, jajaran Polres langsung melakukan evakuasi mayat untuk dilakukan visum," jelasnya.
Dia mengatakan, orang tua korban telah mengambil mayatnya untuk disemayamkan di rumah duka untuk dikebumikan.
Sementara itu, Salam (46) orang tua korban, membenarkan bahwa penemuan mayat laki-laki itu adalah anak kandungnya.
"Anak kami tak kunjung pulang ke rumah sejak semalam. Sejak awal kami khawatir karena akhir-akhir ini keadaan putranya tidak sehat atau sering sakit-sakitan," ungkap Salam.