Dewan Keamanan PBB terus dukung Guterres usai disebut Israel "persona non grata"
Hamilton, Kanada (ANTARA) - Negara-negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) serempak menegaskan kembali dukungan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang baru dinyatakan sebagai "persona non grata" oleh Israel.
Dalam sidang DK PBB pada Rabu waktu setempat, Duta Besar Swiss untuk PBB Pascale Baeriswyl, sebagai penjabat Presiden Dewan Keamanan, menyatakan dukungan penuhnya terhadap Guterres serta peran PBB dalam memastikan bantuan kemanusiaan.
Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut tindakan Israel terhadap Guterres sebagai "tamparan besar tak hanya bagi PBB tetapi juga bagi DK PBB".
"Kami menyerukan supaya anggota-anggota DK serta PBB bereaksi terhadap tindakan keterlaluan ini," kata Nebenzia.
Duta Besar Aljazair Amar Bendjama menyatakan dukungan dan solidaritas negaranya terhadap Sekjen PBB menyusul "keputusan luar biasa otoritas penjajah Israel dalam menetapkannya sebagai persona non grata".
"Keputusan tersebut mencerminkan penghinaan Israel atas sistem PBB dan komunitas internasional," ucap Bendjama.
Sembari menyatakan dukungan kepada Sekjen PBB, Dubes China Fu Cong tak lupa menyampaikan kecaman pihaknya terhadap tindakan Israel.
Dukungan terhadap Guterres juga disampaikan Dubes Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere, Dubes Malta Vanessa Frazier, Dubes Korea Selatan Joonkook Hwang, dan Wakil Dubes Slovenia Ondina Blokar.
Para dubes turut memuji peran Guterres memimpin PBB di tengah tantangan yang dihadapi saat ini serta atas upayanya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah melalui diplomasi.
"Kami meminta Israel mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," kata Wakil Dubes Blokar, sambil menambahkan bahwa saat ini "adalah waktu yang tepat untuk memperkuat diplomasi dan mengutamakan perdamaian".
Sementara, berbeda dengan para dubes lain, Dubes AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield justru tak mengungkit sama sekali dukungan terhadap Guterres.
"Amerika Serikat akan senantiasa terus mendukung Israel," kata Thomas-Greenfield.
Sebelumnya, Otoritas Israel pada Rabu (2/10) menyatakan Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata" -- sehingga ia tak bisa masuk Israel -- setelah Guterres menegaskan pentingnya meredakan ketegangan di Timur Tengah.
"Saya mengecam meluasnya konflik di Timur Tengah dengan eskalasi dan eskalasi lagi," kata Guterres dalam pernyataannya merespons serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10).
Pernyataan tersebut membuat murka Israel karena menganggapnya tak secara gamblang menyebut Iran sebagai pelaku serangan rudal dan tak "secara langsung" mengecam Teheran.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disebut Israel "persona non grata", Guterres terus didukung DK PBB
Dalam sidang DK PBB pada Rabu waktu setempat, Duta Besar Swiss untuk PBB Pascale Baeriswyl, sebagai penjabat Presiden Dewan Keamanan, menyatakan dukungan penuhnya terhadap Guterres serta peran PBB dalam memastikan bantuan kemanusiaan.
Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut tindakan Israel terhadap Guterres sebagai "tamparan besar tak hanya bagi PBB tetapi juga bagi DK PBB".
"Kami menyerukan supaya anggota-anggota DK serta PBB bereaksi terhadap tindakan keterlaluan ini," kata Nebenzia.
Duta Besar Aljazair Amar Bendjama menyatakan dukungan dan solidaritas negaranya terhadap Sekjen PBB menyusul "keputusan luar biasa otoritas penjajah Israel dalam menetapkannya sebagai persona non grata".
"Keputusan tersebut mencerminkan penghinaan Israel atas sistem PBB dan komunitas internasional," ucap Bendjama.
Sembari menyatakan dukungan kepada Sekjen PBB, Dubes China Fu Cong tak lupa menyampaikan kecaman pihaknya terhadap tindakan Israel.
Dukungan terhadap Guterres juga disampaikan Dubes Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere, Dubes Malta Vanessa Frazier, Dubes Korea Selatan Joonkook Hwang, dan Wakil Dubes Slovenia Ondina Blokar.
Para dubes turut memuji peran Guterres memimpin PBB di tengah tantangan yang dihadapi saat ini serta atas upayanya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah melalui diplomasi.
"Kami meminta Israel mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," kata Wakil Dubes Blokar, sambil menambahkan bahwa saat ini "adalah waktu yang tepat untuk memperkuat diplomasi dan mengutamakan perdamaian".
Sementara, berbeda dengan para dubes lain, Dubes AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield justru tak mengungkit sama sekali dukungan terhadap Guterres.
"Amerika Serikat akan senantiasa terus mendukung Israel," kata Thomas-Greenfield.
Sebelumnya, Otoritas Israel pada Rabu (2/10) menyatakan Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata" -- sehingga ia tak bisa masuk Israel -- setelah Guterres menegaskan pentingnya meredakan ketegangan di Timur Tengah.
"Saya mengecam meluasnya konflik di Timur Tengah dengan eskalasi dan eskalasi lagi," kata Guterres dalam pernyataannya merespons serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10).
Pernyataan tersebut membuat murka Israel karena menganggapnya tak secara gamblang menyebut Iran sebagai pelaku serangan rudal dan tak "secara langsung" mengecam Teheran.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disebut Israel "persona non grata", Guterres terus didukung DK PBB