Makassar (ANTARA Sulsel) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar menyebutkan angka partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mengalami penurunan dibandingkan Pemilu Legislatif 9 April lalu yang hanya 60 persen.
"Untuk pemilu pilpres ini tidak sebanyak pemilu legislatif. Yang jelas ada penurunan, tetapi penurunannya tidak terlalu banyak," ujar Ketua KPU Makassar, Syarief Amir di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, penurunan angka partisipasi pemilih presiden ini disebabkan oleh banyaknya indikator dan salah satunya bisa saja disebabkan dengan agenda sepak bola piala dunia.
Berdasarkan data, pada pemilihan legislatif 9 April lalu, tingkat partisipasi pemilih hanya berada diangka 61,4 persen atau hanya sekitar 607.048 yang menggunakan hak pilihnya dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1,1 juta.
"Partisipasi pemilih dalam pemilu legislatif 2014 di Makassar tergolong rendah. Hanya mencapai 61,4 persen atau hanya 607.048 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya, tetapi pada pemilih pilpres ini hanya 60,46 persen," katanya.
Menurut anggota KPU Makassar dari Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Makassar, Abdullah Mansur, jumlah pemilih yang tercatat pada 9 April 2014 mencapai 988.679 orang. Namun KPU tidak ingin disalahkan terkait dengan turunnya angka partisipasi pemilih dalam pemilu kali ini.
Pada pemilihan presiden 9 Juli 2014, angka pemilih itu bertambah dan menembus angka 1.005.446 pemilih, namun pada saat pemilihan jumlahnya hanya 60,46 persen.
"Turunnya tingkat partisipasi pemilih, tidak dipengaruhi oleh kinerja KPU. Jauh sebelum pemilihan, kami sudah melakukan sosialisasi. Turunnya angka partisipasi pemilih mungkin karena masyarakat bosan memilih, apalagi musim piala dunia," katanya.
Meski demikian, kata dia, proses penyelenggaraan pilpres tahun ini dapat berjalan sesuai dengan harapan dan penyelenggara tidak menemui kendala terhadap seluruh tahapan pilpres dari awal hingga pada perhitungan suara.
"Alhamdulillah, kita bersyukur karena tidak ada kendala. Mulai dari proses distribusi logistik sampai pada semua tahapan pemilu yang kita laksanakan, tidak ada kendala sedikitpun. Bahkan, rekapitulasi di tingkat KPU yang terselenggara tidak ada protes dan kritikan yang disampaikan, baik oleh Panwaslu maupun dari tim dan saksi pasangan capres-cawapres," jelasnya.
Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Pilpres 2014 yang digelar KPU Kota Makassar itu mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian resort setempat serta Brimobda Sulsel. FC Kuen
Berita Terkait
Bupati Luwu Timur minta 55 anggota PPK jaga integritas Pilkada 2024
Jumat, 17 Mei 2024 11:50 Wib
DKPP menjatuhkan sanksi peringatan kepada KPU atas kebocoran DPT Pemilu 2024
Rabu, 15 Mei 2024 19:37 Wib
KPU Sulsel : Maju Pilkada anggota DPRD aktif wajib mundur
Rabu, 15 Mei 2024 17:18 Wib
KPU RI siap berikan masukan strategis terkait revisi UU Pemilu
Rabu, 15 Mei 2024 16:53 Wib
KPU Sulsel : Dua kabupaten penuhi syarat daftar perseorangan Pilkada 2024
Rabu, 15 Mei 2024 6:38 Wib
Lima KPU di Sulsel terima syarat dukungan calon perseorangan Pilkada 2024
Senin, 13 Mei 2024 20:36 Wib
KPU Makassar : Tidak ada bakal pendaftar calon perseorangan Pilkada 2024
Senin, 13 Mei 2024 19:36 Wib
KPU Sulsel pastikan tidak ada calon perseorangan Pilkada 2024
Senin, 13 Mei 2024 19:35 Wib