Sekda Gowa mengajak para santri berkontribusi dalam pembangunan daerah
Gowa, Sulsel (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Andy Azis pada peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 di Pondok Pesantren Modern Al-Fityan, Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, mengajak semua santri agar ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah.
"Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan, yang artinya sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa," ujarnya di Gowa, Selasa.
Andy Azis mengatakan tema yang diangkat tentang menyambung juang bukan hanya mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Menurut dia, santri saat ini harus berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena dan bertanggung jawab untuk tidak sekadar menjaganya, melainkan juga berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik.
Dirinya menyebut, para santri mampu menjadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen bersama khususnya dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa.
Ia pun mengajak para santri untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di masa penjajahan sebelumnya.
“Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah. Santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja," tuturnya.
Andy Azis menambahkan jika santri bisa menjadi presiden, dan bangsa ini pernah mencatat presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden berlatar belakang santri, yaitu KH. Ma’ruf Amin,” ucapnya.
"Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan, yang artinya sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa," ujarnya di Gowa, Selasa.
Andy Azis mengatakan tema yang diangkat tentang menyambung juang bukan hanya mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Menurut dia, santri saat ini harus berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena dan bertanggung jawab untuk tidak sekadar menjaganya, melainkan juga berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik.
Dirinya menyebut, para santri mampu menjadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen bersama khususnya dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa.
Ia pun mengajak para santri untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di masa penjajahan sebelumnya.
“Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah. Santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja," tuturnya.
Andy Azis menambahkan jika santri bisa menjadi presiden, dan bangsa ini pernah mencatat presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden berlatar belakang santri, yaitu KH. Ma’ruf Amin,” ucapnya.