Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan melakukan pembinaan terhadap personil terkait penanggulangan dan pencegahan radikalisme serta intoleransi di lingkungan institusi kepolisian itu.
Kepala Polda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menegaskan bahwa radikalisme dan intoleransi merupakan ancaman serius yang harus dihadapi secara kolektif.
"Radikalisme dan intoleransi adalah musuh besar bagi dunia, termasuk bangsa kita. Pemerintah, bersama Polri, telah melakukan berbagai langkah pencegahan dari hulu ke hilir secara komprehensif," ujar Irjen Pol Yudhiawan yang memimpin langsung pembinaan personel Polri di Makassar, Rabu.
Ia juga menekankan bahwa pencegahan dan penanggulangan radikalisme serta intoleransi bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan kepolisian semata, melainkan diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
"Kita harus bergandengan tangan di bawah semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menangkal berkembangnya paham yang dapat memecah belah persatuan bangsa, terutama di saat tahapan Pilkada Serentak 2024 ini," lanjutnya.
Kapolda Sulsel juga mengingatkan seluruh jajaran Polri untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta tidak memberi ruang bagi paham radikal dan intoleran di lingkungan kepolisian.
"Polri harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dan memastikan tidak ada ruang bagi radikalisme dan intoleransi dalam institusi ini," kata dia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam memperkuat integritas personel dan menjaga situasi keamanan yang kondusif, khususnya menjelang Pilkada Serentak 2024 yang sedang berlangsung.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakapolda Sulsel Brigjen Pol. Nasri serta sejumlah pejabat utama Polda Sulsel.