Makassar (ANTARA Sulsel) - Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat Irjen Pol Burhanuddin Andi meminta kepada pemerintah daerah untuk membenahi Terminal Mallengkeri Makassar karena kondisinya yang sudah kumuh.
"Siapa saja yang mengelola terminal ini, harus memperbaikinya. Terminal ini harus dibenahi, kenapa ada terminal kumuh sekali dan tidak nyaman kita berada disini," ujarnya saat melakukan peninjauan disejumlah terminal dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Kamis.
Dia menyebutkan Perusahaan Daerah Terminal Metro yang menaungi Terminal Mallengkeri itu jangan sampai diabaikan karena salah satu permasalahan seperti terminal bayangan juga muncul dari ketidaknyamanan terminalnya.
Karenanya, dia meminta kepada pengelola untuk membenahinya dan membuatnya menjadi rapih, bersih dan nyaman sehingga para penumpang akan senang berada di dalam area terminal.
"Kita ambil contoh diri kita saja, kalau tempatnya nyaman pasti kita bisa betah dan berlama-lama, tetapi kalau tempatnya sudah panas, kumuh dan bau pasti tidak ada yang mau masuk," katanya.
Mantan Kapolwiltabes Makassar itu mengatakan, meskipun terminal punya tipe B atau kelas dua karena hanya digunakan untuk angkutan penumpang antar daerah tidak lantas harus hilang dari kesan nyaman.
Bukan cuma itu, saat melihat ke langit-langit terminal yang sebagian atapnya sudah bocor-bocor dan berserakan itu, dirinya sangat miris melihat kondisi terminal.
Sementara di tempat lain seperti Terminal Regional Daya (TRD) Makassar serta Pelabuhan Soekarno-Hatta, dirinya mendapatkan hasil yang terbalik dengan Terminal Mallengkeri.
Di TRD Makassar, dia mengatakan jika kondisi terminal sudah cukup bagus, hanya saja masih perlu ditingkatkan lagi karena masih ada juga kekurangannya.
Di Pelabuhan Soekarno-Hatta, mantan Kapolda Bengkulu itu mengaku sangat nyaman dan berlama-lama, selain karena ruang tunggunya yang luas dan ber AC, dia juga melihat keteraturan penumpang dan kendaraan.
Kapolda saat berbincang-bincang dengan pihak pengelola terminal serta Pelindo IV, Otoritas Pelabuhan (OP) dan Syahbandar Makassar mengaku mendapat informasi langsung mengenai kenyamanan pemudik serta lonjakannya.
Selama pelaksanaan mudik itu, para penumpang jasa angkutan laut dan darat itu mengalami peningkatan dari hari-hari biasanya dimana peningkatannya tidak cukup signifikan seperti di daerah-daerah Jawa dan lainnya.
"Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi di Makassar, tetapi jumlahnya tidak terlalu signifikan, cuma sedikit. Sekitar 10 sampai 20 persen aja peningkatannya," katanya.
Selain memantau sejumlah tempat, mantan Kapolwiltabes Makassar itu tidak lupa melakukan pemantauan terhadap pos-pos pelayanan terpadu demi memastikan pelayanannya berjalan maksimal.
Pada pos pengaman lebaran tersebut berada di titik-titik yang dianggap rawan tindak kejahatan yakni di pusat-pusat perbelanjaan, terminal dan pelabuhan, termasuk titik-titik yang rawan terjadinya kejahatan sehingga harus diwaspadai.
Personel yang memperkuat pos pengamanan terdiri dari aparat kepolisian, TNI dan unsur-unsur terkait, seperti Dinas Perhubungan. Bahkan ada juga anggota pramuka yang membantu aparat untuk memantau kondisi keamanan di pos tersebut. M Taufik
Kapolda Sulselbar Minta Pemerintah Perhatikan Kenyamanan Terminal
"Siapa saja yang mengelola terminal ini, harus memperbaikinya. Terminal ini harus dibenahi, kenapa ada terminal kumuh sekali dan tidak nyaman kita berada disini," ujarnya saat melakukan peninjauan disejumlah terminal dan Pelabuhan Soekarno Hatta Maka