Makassar (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat dana pihak ketiga (DPK) di provinsi itu tumbuh 8,71 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp133,76 triliun pada posisi September 2024.
"Capaian kinerja ini juga diikuti dengan kredit yang disalurkan yang tumbuh sebesar 6,90 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp163,29 triliun,” kata Kepala OJK Sulselbar Darwisman di Makassar, Senin.
Dia mengatakan kondisi itu dipicu oleh stabilitas sektor jasa keuangan pada posisi September 2024 di wilayah Sulsel tetap terjaga dengan intermediasi yang kontributif dan kinerja keuangan yang tumbuh positif secara year on year (yoy).
Hal ini sejalan dengan kondisi sektor jasa keuangan yang juga terjaga stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya perekonomian dunia.
Selain DPK dan penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan positif, lanjut dia, ekonomi Sulsel pada triwulan III-2024 tercatat tumbuh sebesar 5,08 persen (yoy), melebihi rerata pertumbuhan ekonomi nasional.
”Total aset perbankan di Sulsel posisi September 2024 tumbuh 7,23 persen (yoy) melebihi rerata nasional, dengan nominal mencapai Rp199,36 triliun," kata Darwisman.
Total aset perbankan di Sulsel posisi September 2024 yang tumbuh 7,23 persen (yoy) terdiri dari aset Bank Umum Rp195,64 triliun dan aset BPR Rp3,72 triliun.
Darwisman juga menjelaskan stabilitas sektor jasa keuangan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulsel dengan nominal mencapai Rp133,76 triliun.