Makassar (ANTARA) -
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XVII Wahdah Islamiyah yang berlangsung selama empat hari di Kota Makassar, 5-8 Desember 2024, diwarnai dengan dukungan atas kemerdekaan Palestina.
"Ruangan pelaksanaan Mukernas XVII Wahdah Islamiyah bernuansa Palestina. Rata-rata pengurus, peserta, tamu dan undangan mengenakan syal Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," urai Ketua Panitia Pelaksana Mukernas XVII Wahdah Islamiyah, Ustadz Syamsuddin Kurru, di Makassar, Kamis.
Dia menyebut sebanyak 1.201 peserta laki-laki dan perempuan mulai dari tingkat pengurus pusat, wilayah, hingga daerah serta perwakilan luar negeri mengikuti Mukernas Wahdah Islamiyah di Makassar itu.
Syamsuddin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga Mukernas XVII Wahdah Islamiyah dapat terselenggara.
Sementara itu, Plt Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Pemerintah Provinsi Sulsel Muhammad Hasim mengatakan Wahdah Islamiyah sebagai salah satu ormas Islam telah banyak mengambil peran, baik dalam konsep pemikiran, maupun implementasi berbagai program pembangunan umat dan keagamaan.
Dia menyebut peran serta Wahdah Islamiyah dalam berbagai aktivitas pembangunan bangsa sungguh sangat dirasakan manfaatnya, baik oleh masyarakat maupun pemerintah.
"Pengabdian keluarga besar Wahdah Islamiyah dalam bidang pendidikan, dakwah dan bidang sosial amaliyah telah nyata dirasakan hasilnya bagi kemajuan dan kemaslahatan masyarakat di daerah ini. Kami berharap agar sumbangsih seperti ini dapat terus dilanjutkan,” jelasnya.
Acara dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Munafri Arifuddin (Appi), calon Wali Kota Makassar yang meraih suara terbanyak versi quick count pada Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 27 November 2024.
Juga tampak hadir mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, mantan anggota DPRD Makassar Muhammad Iqbal Djalil, serta sejumlah perwakilan pimpinan ormas Islam, di antaranya dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Hidayatullah.