Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenag Sulsel) H Ali Yafid menyebutkan masih ada sekitar 17.000 guru madrasah di Sulsel belum tersertifikasi.
"Ini tentu menjadi PR ke depan, termasuk ada sekitar 6.000 guru Pendidikan Agama Islam yang belum tersertifikasi," kata Ali Makassar, Minggu.
Menurut dia, hal itu menjadi salah satu bahasa yang dikemukakan pada rakerwil yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang Makassar selama 2 hari.
Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan perjanjian kinerja atau perkin antara Kakanwil Kemenag Sulsel dengan seluruh pejabat administrator lingkup Kanwil Kemenag Sulsel.
Ali mengatakan banyaknya guru madrasah yang tersebar di 24 kabupaten kota di Sulsel yang belum tersertifikasi, diharapkan ke depan secara bertahap dapat dilakukan sertifikasi.
"Kebutuhan guru sekolah sangat penting khususnya di wilayah perdesaan ataupun pesisir yang membutuhkan guru," ujarnya.
Hal itu, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi dalam merancang program kinerja 2025.
Sementara itu, salah seorang guru madrasah di Pulau Balang Caddi, Kabupaten Pangkep, Rosmiati mengatakan, sudah hampir 10 tahun mengabdi di madrasah namun belum mendapat kesempatan mengikuti sertifikasi.
Kendati demikian, ia mengaku tetap optimistis mengajar siswa yang dari keluarga nelayan. Apalagi saat ini sudah ada kenaikan honor untuk guru honorer.