Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang mendirikan tenda darurat untuk 36 kepala keluarga (KK) terdampak bencana tanah longsor di Desa Lembang Mesakada, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Ini sebagai respons cepat terhadap bencana tanah longsor dan tanah bergerak yang melanda Desa Lembang Mesakada, BPBD Kabupaten Pinrang mendirikan tenda darurat untuk warga terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rommy Manule saat dikonfirmasi dari Makassar, Minggu.
Menurut dia, Tim Reaksi Cepat (TRC) selain mendirikan tenda untuk warga terdampak longsor, juga mendirikan sekolah darurat bagi siswa TK/PAUD yang terdampak longsor.
Selain itu, bantuan logistik berupa beras dari Dinas Ketahanan Pangan juga didistribusikan kepada 36 kepala keluarga di wilayah terdampak.
Tenda yang didirikan, kata dia, difungsikan sebagai tempat pengungsian sementara, pos pemantauan, termasuk untuk trauma healing bagi anak-anak yang kehilangan tempat belajar.
“Menindaklanjuti bencana alam tersebut, kami memastikan warga mendapatkan perlindungan sementara yang aman dan nyaman,” katanya.
Menyikapi hal itu, Pengasuh TK/PAUD Citra Kasih Lilis menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah, khususnya BPBD Pinrang.
“Dengan adanya tenda darurat ini, anak-anak bisa belajar lagi dan juga menjadi ruang trauma healing bagi anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lembang Mesakada Upa mengapresiasi langkah cepat BPBD Pinrang dan upaya pemulihan trauma 36 KK yang terdampak longsor, khususnya bagi anak-anak mereka.
BPBD Pinrang terus memantau situasi dan mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan setelah terjadi pada Jumat (3/1) lalu di Kampung Tandung, Dusun Makula, Desa Lembang Mesakada, Kecamatan Lembang Mesakada, Kabupaten Pinrang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Pinrang dirikan tenda darurat untuk 36 KK terdampak longsor