Makassar (ANTARA Sulsel) - Komando Daerah Militer VII Wirabuana siap membantu Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam menangani permasalahan geng motor yang semakin brutal di Makassar.
"Semua punya tugas dan kewenangan masing-masing, tetapi jika kami dimintai bantuan, maka kita pasti siap untuk memback-up polisi dan bersama-sama menciptakan kamtibmas," ujar Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar saat menerima pejabat baru Kapolda Sulsel, Irjen Pol Anton Setiadji di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, kebrutalan geng motor sudah semakin meresahkan masyarakat dan permintaan dari Pemerintah Kota Makassar juga untuk ikut membantu dalam penciptaan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) itu diresponnya.
Dia mengaku tidak akan mengambil langkah-langkah sebelum ada koordinasi dari pemerintah dan kepolisian. Namun, jika koordinasi sudah terjalin dan ada permintaan bantuan, maka permintaan itu langsung akan disikapinya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Anton Setiadji saat berkunjung ke Makodam VII/Wirabuana diterima oleh Pangdam beserta pejabat utama lainnya.
Kehadiran Kapolda langsung disambut riuh oleh para prajurit dan dalam pertemuan itu juga disepakati adanya kerja sama dalam penciptaan kamtibmas dengan intens melakukan kegiatan preventif dan bahkan tegas.
Mantan Kepala Divisi Hukum Mabes Polri itu mengatakan, penanganan kasus geng motor lebih akan diserahkan ke Polrestabes Makassar dan Dandim Kota Makassar.
Namun, jika mereka tidak bisa melakukan penindakan Polda dan Kodam akan turun tangan. Itu perlu dilakukan demi memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat khususnya warga Makassar.
"Kami mengunjungi Kodam VII/Wirabuana untuk menjalin silaturahmi dan kerjasama dalam melaksanakan tugas negara guna tetap terjaganya kesejahteraan dan keamanan serta melindungi masyarakat," katanya.
Dia menerangkan, TNI-Polri akan bekerjasama dalam menangani geng motor agar kelompok tersebut tidak menjadi menakutkan bagi masyarakat, khususnya warga Makassar.
Keberadaan geng motor yang akhir-akhir ini semakin bringas dengan menyerang tempat-tempat umum, objek vital, rumah dan mobil warga serta melakukan perampokan yang tidak jarang membunuh juga dianggapnya sudah diluar batas kewajaran.
Perbuatan yang dilakukan oleh para remaja belia itu dikategorikan sebagai kejahatan jalanan yang luar biasa karena naluri membunuhnya sudah semakin besar.
"Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti dan akan dijadikan satu tumpuan untuk melakukan pemberantasan geng motor yang menjadi perhatian masyarakat. Semoga kedepannya, kerjasama ini berjalan sesuai dengan harapan," ucapnya. FC Kuen
Berita Terkait
BNPB : 2.957 warga Soppeng terdampak bencana banjir di Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 15:55 Wib
Basarnas: Korban jiwa akibat bencana banjir di Luwu menjadi 10 orang
Sabtu, 4 Mei 2024 14:37 Wib
Partai Demokrat Makassar buka pendaftaran kandidat Pilkada 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 11:50 Wib
Bawaslu buka lowongan 195 Panwascam Pilkada di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 22:22 Wib
BPPMDT Kemendes PDTT memberi pelatihan Desa Wisata di Bone
Jumat, 3 Mei 2024 22:15 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Perumda Pasar dan Kejari Makassar lanjutkan kerja sama perdata dan TUN
Jumat, 3 Mei 2024 21:35 Wib
Unhas paparkan pentingnya peningkatan layanan kesehatan di konferensi THT
Jumat, 3 Mei 2024 19:55 Wib