Makassar (ANTARA) - Personel Kodam XIV/Hasanuddin di lingkup jajaran Kodim 1425 Jeneponto mengawal kegiatan penyerapan gabah petani oleh Bulog Kabupaten Jeneponto.
"Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Komando atas untuk membantu Bulog menyerap gabah hasil panen milik petani," kata Danramil Mayor Arm Andi Irvan Bahtiar saat dikonfirmasi dari Makassar, Senin.
Dia mengatakan, pendampingan Babinsa dalam penyerapan gabah ini sangat penting, agar petani mendapatkan harga yang sesuai dan tidak mengalami kerugian akibat fluktuasi harga pasar.
Jika harga gabah lebih tinggi dari standar yang telah ditentukan, lanjut dia, tentu ini menjadi hal yang menggembirakan bagi para petani.
Selain memastikan harga yang layak bagi petani, pengecekan ini juga menjadi bagian dari strategi pengamanan stok beras nasional, yang dikelola oleh Bulog.
Menurut Andi Irvan, dengan adanya koordinasi antara TNI AD melalui Babinsa dan instansi terkait, diharapkan proses distribusi hasil panen petani berjalan lebih efektif dan efisien.
Kegiatan ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah, dan stakeholder lainnya.
"Semua upaya tersebut dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Andi Irvan.
Dari hasil panen padi yang berhasil diserap oleh Bulog adalah sebanyak 10 ton dengan besar pembelian sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan saat ini yakni Rp6.500 per kilogram.
Sementara itu, Kamiruddin di Lingkungan Botong Tallua Kel Bulujaya Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulsel mengatakan, sangat bersyukur karena harga gabah ditingkat petani dibeli sesuai dengan standar harga yang ditetapkan pemerintah.
"Dengan keterlibatan TNI mengawal penyerapan gabah di lapangan, kami petani bisa menikmati harga yang lebih baik dari panen sebelumnya," katanya.