Makassar (ANTARA Sulsel) - Anti Corruption Committe (ACC) Sulawesi Selatan meminta Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto untuk transparan dan menjelaskan ke masyarakat mengenai kunjungannya ke Hongkong dengan membawa Kapolrestabes Makassar.
"Semua harus transparan, wali kota harus jujur menjelaskan kepada warga dalam rangka apa dia ke sana (Hongkong) dan untuk apa juga membawa perwira polisi beserta istri-istrinya," ujar Direktur ACC, Abdul Muttalib di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya jika kunjungan wali kota dengan membawa serta Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ferry Abraham ke Hongkong itu juga masih belum jelas, apakah menghadiri pertemuan dengan 13 negara lainnya ataukah belajar sistem pengamanan kota.
Sedangkan informasi lainnya yang diperolehnya menyebutkan jika pejabat-pejabat yang diboyong wali kota ke Hongkong juga membawa istri-istri mereka.
"Apa yang menjadi substansi dari kunjungan ke Hongkong itu, terus kenapa juga ada informasi membawa istri-istri pejabat seperti polisi, apa manfaat yang di dapat kota ini. Ini semua yang harus dijelaskan wali kota," katanya.
Muthalib menilai, dengan mengikutkan istri-istri perwira di lingkungan Polrestabes Makassar dengan tujuan yang tidak jelas merupakan bentuk pemborosan atau bisa juga disebut piknik.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan menggunakan sistem pengamanan yang berstandar internasional seperti yang banyak dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika dan lainnya.
"Saya berharap 2015 ini sudah dianggarkan karena hal ini sangat penting diterapkan di kota Makassar. Pemasangan CCTV itu sangat penting untuk mengontrol kota ini dari balik layar," ujarnya melalui pesan surat elektronik dari Hongkong, Selasa.
Wali kota bersama Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ferry Abraham serta pejabat pemkot lainnya di boyong ke Hongkong untuk menghadiri konfrensi internasional terbesar pertama di dunia, Future Cities Asia Confrence di Hongkong, 13-15 Oktober.
Forum yang diikuti 13 negara-negara terkemuka dunia ini mempertemukan lebih dari 200 eksekutif tingkat senior termasuk pejabat pemerintah, perencana kota, investor, akademisi dan sektor swasta dari beberapa dunia kota terkemuka.
Peserta yang hadir berasal dari Hongkong, Amerika, Melbourn, Singapur, Malaysia, Filiphina, Swedia, Jepang dan Selandia Baru. Selain itu, Perusahaan terbesar seperti Microsoft dan Bosch Software Innovations juga hadir dalam konfrensi ini.
Danny sapaan akrab wali kota mengatakan, Makassar merupakan satu-satunya kota dari Indonesia yang diundang menghadiri konfrensi tingkat internasional itu.
Menurut dia, sistem keamanan kota dengan kamera pengintai (CCTV) ini nantinya akan memantau setiap pergerakan kriminal yang ada di kota mulai dari pengedaran narkoba, kekerasan, pencurian, hingga geng motor.
"Tadi sudah diperlihatkan video dari geng motor di Seattle, Amerika. Jadi terlihat jelas bagaimana mengidentifikasi ketika ada pengendara motor bergerombol, bisa didengarkan langsung juga apa yg mereka bicarakan dan di mana lokasinya secara `real time," ucap Danny lagi.
Dalam waktu dekat, setibanya di Makassar, Danny akan kembali mengundang tim "Future Cities Asia" ini untuk melakukan survei langsung di Makassar.
Kehadiran mereka juga, guna mengidentifikasi kasus kriminal apa yang paling dominan untuk diterapkan dalam aplikasi "securuty sistem" yang dirancang agar bisa di sesuaikan dengan kebutuhan kota Makassar. Agus Setiawan
Berita Terkait
Penyaluran KUR di Sulsel capai Rp4,15 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:58 Wib
OJK: Aset perbankan syariah Sulsel capai Rp14,40 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:57 Wib
Produk unggulan kain khas asal Sulsel lolos kurasi Dekranas
Sabtu, 18 Mei 2024 21:14 Wib
Pj Gubernur Sulsel fokus melanjutkan program RKPD-APBD 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:41 Wib
Sulsel siap melaksanakan Pilkada Serentak 27 November 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 18:34 Wib
Pemkab Pangkep kembangkan semua potensi destinasi wisata
Sabtu, 18 Mei 2024 9:45 Wib
Prof Zudan dilantik menjadi Penjabat Gubernur Sulsel
Sabtu, 18 Mei 2024 6:22 Wib
BI Sulsel perluas penggunaan QRIS bekerja sama dengan Pemda
Jumat, 17 Mei 2024 21:49 Wib