BI Sulsel apresiasi IPLM Sulsel di atas rata-rata nasional
idBI Sulsel, literasi ,World Book Day (hari Buku sedunia) 2025,Penulis Ratih Kumala,Penulis M Aan Mansyur
Peringatan World Book Day (Hari Buku sedunia) 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menghadirkan dua orang penulis sebagai pemateri yakni Ratih Kumala yang terkenal dengan karyanya "Gadis Kretek" dan M Aan Mansyur yang menulis skenario Film "Ada Apa Dengan Cinta 2" saat talk show di Makassar, Rabu (28/5/2025). ANTARA/ Suriani Mappong
Makassar (ANTARA) -
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Wahyu Purnama mengapresiasi Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Sulsel dengan skor 88,24 atau di atas rata-rata nasional yakni 71,40 pada 2024.
"Meskipun masyarakat Indonesia tingkat literasinya masih rendah dengan nomor urut keenam di ASEAN, namun Sulsel sendiri patut diapresiasi karena melampaui nasional," kata Wahyu disela Talk Show terkait Hari Buku sedunia (World Book Day) 2025 di Kantor BI Sulsel di Makassar, Rabu (28/5).
Pada kegiatan tersebut menghadirkan dua orang penulis sebagai pemateri yakni Ratih Kumala yang terkenal dengan karyanya "Gadis Kretek" dan M Aan Mansyur yang menulis skenario Film "Ada Apa Dengan Cinta 2".
Wahyu pada kesempatan tersebut menyoroti perubahan pola membaca di kalangan masyarakat dan pelajar Indonesia yang kini lebih banyak terfokus pada media sosial.
"Mereka membaca tetapi bukan bacaan yang memperkaya pengetahuan, tetapi membaca status orang lain setiap hari, sedangkan buku dan ilmu kerap diabaikan," ujarnya.
Kepala Humas BI Sulsel Aswin Gantina menambahkan Bank Indonesia tidak hanya berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga mendukung pengembangan SDM melalui program beasiswa dan kegiatan literasi saat ini dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa di tiga perguruan tinggi yakni Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin.
Penulis Ratih Kumala mengatakan penurunan budaya membaca buku di era digital ini karena pengaruh media sosial juga, sehingga dapat menggugah minat baca masyarakat termasuk generasi Z.
"Sekarang kan sudah banyak bukustagram, mereka itu lumayan membantu sebetulnya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, penting membangun image bahwa kembali keren dengan membaca buku fisik ataupun digital.
"Bukan hanya orang yang kemudian joget-joget tik tok aja, tetapi anak-anak yang suka baca dan punya pengetahuan tinggi itu juga keren," ujarnya.
Sementara Aan mengatakan perpustakaan yang dibinanya bersama komunitas juga menjadi salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat.
Dia mengatakan, dengan pengalamannya juga menjadi pustakawan selain penulis, memberikan banyak manfaat dan memperkaya wawasan, karena buku adalah jendela dunia.
Kepala Humas BI Sulsel Aswin Gantina bersama Penulis Ratih Kumala yang terkenal dengan karyanya "Gadis Kretek" disela Peringatan World Book Day (Hari Buku sedunia) 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Rabu (28/5/2025). ANTARA/ Suriani Mappong