Teheran (ANTARA) - Selain menyerang wilayah sipil dan infrastruktur ekonomi, Israel disebut juga melancarkan perang siber besar-besaran terhadap infrastruktur digital Iran dalam upaya mengganggu arus informasi.
Mengutip Direktorat Keamanan Siber Iran pada Selasa (17/6), Nour News melaporkan bahwa tim keamanan siber Iran saat ini aktif menangkal serangan tersebut.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melancarkan operasi militer "Rising Lion", yang menyerang target militer dan fasilitas program nuklir Iran.
Serangan itu menargetkan sejumlah wilayah Iran, termasuk Teheran, dan menewaskan beberapa petinggi militer, termasuk Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan Garda Revolusi (IRGC), serta beberapa ilmuwan nuklir.
Beberapa situs nuklir, termasuk Natanz dan Fordo, juga terkena serangan.
Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei menyebut serangan Israel itu "kejahatan" dan memperingatkan bahwa Israel akan mengalami "nasib pahit dan mengerikan."
Garda Revolusi kemudian membalas dengan meluncurkan operasi "True Promise 3" pada Jumat malam, yang menyerang target militer di wilayah Israel.
Israel mengeklaim serangan Iran telah menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai lebih dari 600 orang, sementara Iran melaporkan lebih dari 220 orang telah tewas dan lebih dari 1.800 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sumber: Sputnik-RIA Novosti