Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat koordinasi lintas sektor ekonomi membahas strategi mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen lima tahun ke depan, salah satunya dengan peningkatan investasi.
"Pentingnya mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen itu melalui peningkatan investasi dan peningkatan infrastruktur, konektivitas dan tata kelola pemerintahan," kata Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana, di Polewali Mandar, Selasa.
Rapat koordinasi sektor ekonomi bersama para pemangku kepentingan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif itu, dihadiri secara daring perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Bank Indonesia Perwakilan Sulbar.
Kegiatan yang mengangkat tema 'Membangun Kemandirian Ekonomi Daerah melalui Sektor Unggulan' itu turut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Kepala Biro Ekbang Sulbar dan perwakilan OPD lainnya, baik di provinsi dan kabupaten serta perwakilan pelaku usaha/UMKM se-Sulbar.
"Rakor ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar sebagaimana misi pertama dalam Panca Daya yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar," ujar Junda Maulana.
Junda Maulana menyampaikan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen sesuai target tahun 2029, dilakukan melalui berbagai inisiatif, diantaranya pengembangan infrastruktur, dukungan terhadap usaha kecil dan menengah, dan promosi komoditas utama seperti, kakao dan kopi.
Selain itu, Junda Maulana juga menegaskan perlunya fokus pada penguatan sektor unggulan kawasan melalui pemetaan potensi ekonomi dan pengembangan produk bernilai tambah, mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan infrastruktur ekonomi strategis.
Pada kesempatan itu, Junda Maulana juga menyampaikan tantangan yang dihadapi petani karena ketidakpastian pasar sehingga menyerukan peningkatan kepercayaan antara petani dan pelaku ekonomi untuk meningkatkan produksi dan daya saing.
Ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah di Sulbar dengan fokus pada inisiatif pembangunan ekonomi.
"Jadi, pak Gubernur menginginkan agar ekonomi di Sulbar tumbuh sampai delapan persen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terang Junda Maulana.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi di Sulbar pada periode 2021 hingga 2024, yakni pada 2021 pertumbuhan ekonomi di Sulbar sebesar 2,57 persen, kemudian pada 2022 turun menjadi 2,26 persen dan naik menjadi 5,23 persen pada 2023 dan turun 4,76 persen pada 2024.

