Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah keluarga pasien mengeluhkan pelayanan perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Dadi Makassar atau dikenal Stroke Center.
"Sejak ibu saya di rawat enam hari di rumah sakit ini tidak ada perubahan malah tambah parah, bahkan ada perawat tidak ramah malah membentak saat membangunkan pasien," tutur Irma (38) salah satu penjaga pasien, Selasa.
Saat ditemui di ruang VIP Pavilun Cemara, dirinya juga mengeluhkan fasilitas ruangan tidak memadai termasuk MCK tidak selayaknya rumah sakit normal.
"Tidak ada pendingin udara, televisi, kamu lihat sendiri kan. di Kamar mandi airnya kotor ada juga kotoran hitam. Hanya ada kulkas itupun tidak maksimal," katanya sambil menunjuk ruangan.
Selain itu, pemeriksaan dokter dinilai tidak maksimal dan hanya datang sekali itupun agak terlambat, sementara perawat tidak kooperatif dengan hanya memeriksa pasein sesekali.
"Makanya saya heran di rumah sakit ini selalu sunyi bahkan ada beberapa pasien yang hanya satu sampai dua hari tinggal kemudian pindah ke rumah sakit lain. Makanannya disini tidak terlau enak bagi pasien," ucapnya.
Ia berencana segera pindah ke rumah sakit lain karena suasana tidak mendukung dan kondisi rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulsel itu tidak kondusif.
Sementara penjaga pasien lain Imran (32) mengatakan suasana rumah sakit tersebut tidak layak, karena bersebelahan gedung dengan pasien sakit jiwa.
"Disini banyak orang gila berkeliaran keluar masuk, dan perawakan seperti orang normal, kalau diperhatikan tidak ada bedanya dengan orang normal dan sering minta-minta uang dan rokok ke penjaga pasien, harusnya dipakaikan baju khusus," katanya.
Imran mengharapkan pihak rumah sakit segera melakukan evaluasi terkait keluhan-keluhan pasien, termasuk keaktifan dokter dan tidak ramahnya para perawat.
"Kalau ini tidak segera di benahi dan diperbaiki maka masyarakat tentu tidak akan berobat disini, selain suasana juga kenyamanan pasien akan tergangu," harapnya.
Saat dikonfirmasi terkaait hal tersebut, sejumlah Pegawai yang bekerja di eks rumah sakit jiwa itu enggan bicara banyak dengan mengatakan semua itu adalah urusan atasan.
"Saya tidak bisa berkomentar pak, ini urusan pimpinan yang memutuskan," ujar pria berpakain Korpri itu.
Dirut RSUD Dadi drg Ayunsri Harahap saat dihubungi enggan menjawab dan tidak merespon panggilan telepon. Pesan pendek pun tidak dibaca. Agus Setiawan
Berita Terkait
Psikiater: Dukungan keluarga sangat penting mencegah depresi caleg gagal
Senin, 19 Februari 2024 20:16 Wib
RSKD Dadi Makassar siapkan 14 psikiatri layani caleg depresi
Selasa, 13 Februari 2024 21:55 Wib
Polda Sulsel sebut terpidana di Lapas Takalar meninggal dunia karena sakit
Kamis, 21 Desember 2023 20:27 Wib
Pemprov Sulsel lelang 13 unit alkes RSKD Dadi Makassar
Senin, 20 November 2023 20:11 Wib
RSKD Dadi Sulsel hadirkan scan retina permudah informasi pasien ODGJ
Jumat, 3 November 2023 9:53 Wib
Mahfud MD melantik Dadi Hartanto sebagai Sesjen Wantannas
Selasa, 4 April 2023 14:49 Wib
RSKD Dadi siapkan tempat tidur bagi caleg gagal di Pemilu 2024
Rabu, 22 Februari 2023 9:27 Wib
RSKD Dadi Sulsel jadi rumah sakit rujukan pasien kanker di Indonesia timur
Sabtu, 24 Desember 2022 7:16 Wib