Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengprov Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia Sulawesi Selatan mengaku kecewa dengan keputusan PB Pelti yang secara sepihak menunda jadwal pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelti Sulsel, Yusnadi di Makassar, Kamis, mengatakan pihakanya mengalami kerugian baik secara moral dan materi akibat penundaan secara tiba-tiba dari pengurus pusat di Jakarta.
"KONI Sulsel terlanjur membelikan kami tiket pesawat untuk mengikuti Pra-PON 2015 dan ternyata diputuskan ditunda. Motivasi atlet tentu saja ikut terganggu karena telah lama mempersiapkan diri namun gagal berangkat," katanya.
Pelaksanaan pra-PON 2015 di Tarakan, Kalimantan Utara, pada awalnya direncanakan dimulai 21-29 Agustus 2015. Namun kemudian diundur hingga Oktober 2015 dengan alasan ketidak-siapan sarana dan prasarana tuan rumah Kalimantan Utara.
Adapun surat pemberitahuan PB Pelti, kata dia, justru baru diterima Rabu. Kondisi itu yang membuat pihaknya merasa kecewa dengan apa yang telah diputuskan pusat.
Ia menjelaskan, kekecawaan atas keputusan penundaan Pra-PON bukan hanya dirasakan Sulsel namun sejumlah provinsi di Indonesia. Bahkan, lanjut dia, ada beberapa daerah yang justru sudah melakukan pemusatan latihan untuk menghadapi Pra-PON 2015.
"Kami berkomunikasi dengan sejumlah pengprov di daerah dan ternyata juga berfikiran sama dan mengaku kecewa. Khusus Sulsel, kami sangat dirugikan dengan keputusan menunda pelaksanaan pra-PON secara mendadak," katanya.
Sebagai persiapan menghadapi pra-PON 2015, tim pra-PON Sulsel sudah melakukan uji coba menghadapi sejumlah tim termasuk pra-PON Sulawesi Barat.
Sebelum menghadapi tim pra-PON Sulbar, tim tenis Sulsel juga telah mengikuti sejumlah kejuaraan yang dilaksanakan di Makassar. Keterlibatan atlet diharapkan semakin mematangkan kemampuan agar bisa bersaing saat tampil di pra-PON di Lampung, Agustus 2015.
Untuk yang terbaru yakni menggelar simulasi pertandingan antara para atlet pra-PON di Lapangan Karebosi Makassar. Dalam simulasi itu, tampil sebagai yang terbaik yakni Resky Djabir (juara I), Andi Akbar (juara II), Mashur Nuval (juara III) dan Aswar juara IV.
"Namun setelah keputusan penundaan itu maka kita terpaksa harus menyiapkan program baru agar bisa bersaing. Membuat program itu butuh anggaran sehingga ini menjadi kendala kedepan," ujarnya.
Berita Terkait
Penyaluran KUR di Sulsel capai Rp4,15 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:58 Wib
OJK: Aset perbankan syariah Sulsel capai Rp14,40 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:57 Wib
Produk unggulan kain khas asal Sulsel lolos kurasi Dekranas
Sabtu, 18 Mei 2024 21:14 Wib
Pj Gubernur Sulsel fokus melanjutkan program RKPD-APBD 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:41 Wib
Sulsel siap melaksanakan Pilkada Serentak 27 November 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 18:34 Wib
Pemkab Pangkep kembangkan semua potensi destinasi wisata
Sabtu, 18 Mei 2024 9:45 Wib
Prof Zudan dilantik menjadi Penjabat Gubernur Sulsel
Sabtu, 18 Mei 2024 6:22 Wib
BI Sulsel perluas penggunaan QRIS bekerja sama dengan Pemda
Jumat, 17 Mei 2024 21:49 Wib