Manado (ANTARA Sulsel) - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tanggap darurat bencana Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hingga 4 Juli 2016.
"Bupati Sangihe Hironimus R Makagansa sudah mengeluarkan surat keputusan penetapan status keadaan darurat bencana banjir, tanah longsor dan gelombang pasang di Kabupaten Kepulauan Sangihe selama 14 hari sejak 21 Juni hingga 4 Juli 2016," kata Sutopo, Jumat.
Kebutuhan dasar pengungsi meliputi air bersih, wc darurat dan manajemen pengungsian, penggalian longsoran yang menimbun korban jiwa, pembukaan akses jalan, normalisasi alur sungai, perbaikan sarana air bersih, dan perbaikan jaringan listrik dibutuhkan warga saat ini, katanya.
Dia menambahkan, langkah penanganan yang sudah dilakukan saat ini yaitu BNPB telah menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp350 juta oleh Direktur Tanggap Darurat BNPB yang diterima Bupati Kepulauan Sangihe.
Selanjutnya, hari ini tim BNPB berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati didampingi BPBD Provinsi Sulut, BPBD Kepulauan Sangihe san satuan kerja perangkat daerah terkait meninjau lokasi bencana banjir dan tanah longsor, sekaligus meninjau lokasi pengungsian di Kecamatan Tahuna dan Kecamatan Tahuna Barat.
BPBD Provinsi Sulut, kata dia, menyalurkan stok penyangga, sementara BPBD Kepulauan Sangihe masih terus mengupayakan pencarian baik korban yang tertimbun longsor dan korban yang hilang di laut akibat angin kencang, serta melakukan pembersihan material longsor yang menutupi rumah-rumah penduduk, ruas jalan, sarana air bersih dan drainase.
Meski begitu, kata dia, beberapa kendala masih ditemui yaitu pencarian korban yang tertimbun longsor dan korban hilang di laut terhambat akibat cuaca yang masih tidak menentu, dibutuhkan air bersih untuk kebutuhan di tempat pengungsian serta akses jalan menuju lokasi masih sulit dijangkau karena tertimbun material longsor.
Sutopo menambahkan, ada beberapa rekomendasi dari BNPB terkait penanganan bencana di Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu segera diaktifkan posko penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor agar penanganan darurat bisa cepat terkoordinasi.
Rekomendasi selanjutnya, akurasi data pengungsi perlu menjadi perhatian serius, memaksimalkan pencarian, penyelamatan dan evakuasi untuk mengurangi dampak ikutan serta mempercepat pengerahan bantuan dasar dan akuntabilitas penyaluran, katanya.
Berita Terkait
Unhas berangkatkan tim ketiga dan bantuan logistik bagi korban bencana ke Luwu dan Sidrap
Jumat, 10 Mei 2024 20:13 Wib
Damkar Makassar membangun jembatan darurat di Luwu
Jumat, 10 Mei 2024 17:04 Wib
Pesawat kargo Boeing 767 mendarat darurat dan selamat meski tanpa roda depan
Kamis, 9 Mei 2024 23:36 Wib
BPBD Sulsel fokus tangani desa terisolir di Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 18:37 Wib
Unhas memberangkatkan lagi tim tanggap darurat ke Luwu
Senin, 6 Mei 2024 11:44 Wib
Pemkab Luwu Timur kirim bantuan pertama 5 ton beras dan personel ke Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 15:56 Wib
PJ Bupati Luwu menetapkan tanggap darurat bencana selama 30 hari
Sabtu, 4 Mei 2024 11:20 Wib
Status siaga darurat Gunung Marapi
Jumat, 19 Januari 2024 13:27 Wib