Ambon (Antara Sulsel) - Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon sedang memfasilitasi pendeportasian 42 warga Filipina yang terjaring tim terpadu di Desa Passo, Kecamatan Baguala maupun Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon beberapa waktu lalu.
Danlantamal IX Ambon, Laksamana Pertama(Laksma) TNI Nur Singgih Prihartono, Selasa, mengatakan ke-42 warga negara asing (WNA) asal Filipina itu berada di Ambon merupakan anak buah kapal (ABK) ikan di Bitung, Sulawesi Utara.
Saat perusahaan itu ekspansi ke Ambon untuk mengembangkan usahanya ternyata terkena program moratorium yang dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Terpaksa tidak bekerja di kapal-kapal ikan sehingga memutuskan menetap di kota Ambon dengan menjadi nelayan pancing ikan tuna menggunakan armada milik warga di ibu kota provinsi Maluku dengan hasil dibagi," ujar Danlantamal.
Puluhan WNA asal Filipina itu pun ada yang telah menikah dengan warga di kota Ambon.
Danlantamal IX setelah menerima laporan dari sejumlah pihak selanjutnya berkoordinasi dengan Imigrasi Kelas I Ambon untuk melakukan operasi WNA.
"Kami dilaporkan ada WNA asal Filipina menetap di desa Passo dan Hutumuri dan setelah melakukan operasi terdata sebanyak 42 orang," kata Danlantamal.
Karena itu, tim intelijen Lantamal IX melakukan pemantauan, selanjutnya melaporkan kepada Danlantamal.
Danlantamal selanjutnya berkoordinasi dengan Imigrasi Kelas I Ambon untuk melakukan operasi.
"Kami pun melibatkan Kanwil Hukum dan HAM Maluku saat pertemuan dengan 42 WNA tersebut di Desa Passo pada 5 Juli 2017, " ujarnya.
Danlantamal mengemukakan, pertemuan juga melibatkan RT 19 Desa Passo, selanjutnya tim Lantamal IX, Imigrasi Kelas I Ambon dan perwakilan International Mugration of Organization (IMO) melakukan pengecekan dan pencocokan data lapangan terhadap 42 WNA tersebut.
Keterlibatan organisasi internasional yang membidangi masalah imigrasi dengan tujuan nantinya memfasilitasi proses pengembalian WNA tersebut ke Filipina.
"Kami berkoordinasi agar IMO bisa memfasilitasi proses deportasi 42 WNA itu ke Filipina dalam waktu dekat," tandas Lantamal IX.
Berita Terkait
Komisi IX DPR RI mendukung BPJS Kesehatan siapkan posko mudik
Minggu, 7 April 2024 2:17 Wib
The International Office Hosts a Meeting with the leadership of the International Office in Region IX Higher Education
Jumat, 22 Maret 2024 12:49 Wib
Pemprov Sulsel dan LLDikti IX kolaborasi implementasi MBKM
Kamis, 21 Maret 2024 12:15 Wib
LLDikti IX harap profesor UMI Makassar jadi pelopor riset
Rabu, 7 Februari 2024 19:42 Wib
Komisi IX DPR bantu sosialisasikan prosedur bekerja di luar negeri
Rabu, 31 Januari 2024 16:55 Wib
Kepala LLDikti IX dorong para profesor UMI Makassar lahirkan guru besar baru
Rabu, 24 Januari 2024 12:29 Wib
Komisi IX DPR meminta Kemenkes sosialisasikan vaksin berbayar COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:04 Wib
BPJS Kesehatan Wilayah IX menggencarkan transformasi mutu layanan
Rabu, 13 Desember 2023 0:30 Wib