Makassar (Antara Sulsel) - Kepolisian Resor Kota Besar Makasar berhasil mengungkap jaringan perdagangan obat daftar G yang disembunyikan di Apotik Sehat, jalan Gunung Merapi, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Berdasarkan laporan dan informasi yang dihimpun dari Kesatuan Intelkam Polretabes Makassar, apotik tersebut menyimpan ratusan obat daftar G yang dipasarkan kepada pembelinya, sehingga tim melakukan pengrebekan di apotik itu untuk menemukan obat itu.
Pengrebekan sekaligus pengeledahan Apotik Sehat ini dipimpin langsung Kepala Satuan unit Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Diari Estetika didampingi Wakasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Aisyah Saleh bersama jajarannya.
Saat pengeledahan berlangsung, pegawai apotik awalnya berdalih tidak menjual obat-obat tersebut, namun tidak bisa menyangkal setelah petugas membuka laci meja kasir ada ratusan obat siap jual berada disitu.
"Ditemukan ratusan butir dalam kemasan di laci meja kasir yang sengaja tersembunyi agar orang tidak melihatnya. Meja ini dibuat khusus untuk mengelabui petugas," sebut Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Diari Estetika dilokasi.
Untuk jumlah obat daftar G itu, kata Diari menyebutkan, sebanyak 165 paket obat Karponen, Somadril 577 butir, PCC 308 butir, tramadol 200 butir dan pirex atau kaca yang bisa digunakan sabu-sabu sebanyak 125 biji. Barang bukti tersebut langsung dibawa guna diamankan ke kantor polisi setempat.
Tim Polretabes juga membawa empat orang ke Polretabes Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Keempat orang ini masing-masing Steven pengawas Apotik, Intan pegawai apotik, F Surbang pembeli dan Juru Parkir Apotik Sehat Ammok.
Meski diamankan, polisi belum menetapkan keempat orang ini sebagai tersangka karena akan dilakukan pemeriksaan secara intensif siapa pemilik barang, pemilik apotik dan dari mana barang tersebut diperoleh lalu dipasarkan untuk merusak generasi bangsa.
"Belum ada tersangka, kami masih akan melanjutkan penyelidikan dari mana barang itu diperoleh termasuk akan memanggil pemilik Apotik Sehat ini untuk diminta keterangannya," tambah Diari.
Berita Terkait
Tim Kelembagaan LLDikti-Kemenkes mengevaluasi lapangan Prodi Obstetri UMI
Selasa, 7 Mei 2024 19:33 Wib
Basarnas: Korban tewas akibat bencana Luwu bertambah menjadi 13 orang
Selasa, 7 Mei 2024 17:58 Wib
PAN Makassar mulai buka pendaftaran kandidat Pilkada 2024
Selasa, 7 Mei 2024 11:57 Wib
Paket bantuan kemanusiaan dari Pemkot Makassar tiba di posko banjir Sidrap
Selasa, 7 Mei 2024 0:55 Wib
Tim medis Pemkot Makassar periksa kesehatan korban banjir
Selasa, 7 Mei 2024 0:54 Wib
Bantuan logistik dari Lantamal VI Makassar tiba di lokasi bencana di Luwu
Selasa, 7 Mei 2024 0:52 Wib
Sebanyak 616 orang mengikuti tes CAT penjaringan PPK Makassar
Senin, 6 Mei 2024 19:03 Wib
SAR Gabungan mengevakuasi delapan warga terisolasi pascabencana di Luwu
Senin, 6 Mei 2024 17:28 Wib