Makassar (Antaranews Sulsel) - Menteri Pertanian Dr Ir H Amran Sulaiman MP mengatakan selama tiga tahun terakhir telah mencopot dan memutasi sebanyak 1.294 pegawai Kementerian Pertanian yang dinilai berkinerja buruk dan melakukan pelanggaran berat.
"Untuk sumber daya manusia kita harus bongkar dari dalam. Sampai hari ini untuk mutasi yang telah dilakukan termasuk satu orang minggu lalu, telah kami copot dari jabatannya dan kita hilangkan sebanyak 1.294 orang," kata Mentan RI Amran Sulaiman di Makassar, Kamis.
Mentari asal Sulawesi Selatan itu menjelaskan pihaknya telah bersepakat dengan jumlah pegawai yang mencapai puluhan ribu tetap perlu mengalami pengawasan secara menyeluruh.
Kementan telah melakukan itu dengan membagi kriteria penilaian bagi setiap pejabat atau pembuat kebijakan di lingkup kementerian pertanian.
"Bagi pegawai yang berkinerja baik tentu akan masuk dalam kategori lampu hijau, selanjutnya untuk yang berkinerja biasa-biasa saja berada di posisi kuning. Sebaliknya bagi pegawai yang memiliki kinerja buruk tentu berada di aren berbahaya lampu merah," ujarnya.
Posisi lampu merah, menurut dia, tinggal menunggu satu hingga dua minggu ke depan untuk kemudian dicopot dan dimutasi ke berbagai daerah. Sikap tegas itu dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan kinerja kementerian yang dipimpinnya.
Ia menjelaskan untuk pencopotan atau pemberhentian dirjen pada dasarnya bukan menjadi keputusan dirinya sebagai menteri. Namun para pegawai yang berkinerja buruk itu harus melawan sistem yang menjadi panglima.
Baca juga : Mentan bongkar regulasi penghambat produksi pertanian
"Untuk mutasi juga terkadang kita kirim ke daerah yang lebih jauh termasuk di Papua. Untuk pegawai yang dicopot, bisa kembali masuk lagi jika memang dilihat telah layak mengisi posisi. Jabatan itu seumur jagung, jika capai target tetap dipertahankan begitupun sebaliknya," ujarnya.
Dirinya menegaskan komitmen dan konsisten untuk kebaikan bangsa ke depan. Kementan juga akan terus melakukan pembongkaran baik terkait anggaran, regulasi ataupun sumber daya manusia untuk bisa membuat pertanian Indonesia bangkit dan menjadi lumbung pangan dunia ke depan.
"Jadi buka menteri yang mencopot, namun sistem yang tidak bisa diikuti. Kita jangan takut kepada manusia, namun takutlah pada Allah agar bisa bekerja dengan tulus dan iklhas," ujarnya.
Berita Terkait
AKPY melatih 209 petani sawit Lutra untuk pengembangan SDMPKS
Selasa, 7 Mei 2024 19:15 Wib
Dinas Pertanian Bulukumba beri bantuan bibit unggul kepada petani
Jumat, 26 April 2024 22:49 Wib
Kementan menggandeng Polri tingkatkan ketahanan pangan
Kamis, 25 April 2024 14:27 Wib
Kemendag mendorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:39 Wib
Kadis Pertanian Bulukumba ungkap otak penyelundupan pupuk urea
Sabtu, 20 April 2024 7:15 Wib
Mentan memberi kuliah umum di Fakultas Pertanian Unhas
Selasa, 16 April 2024 18:09 Wib
Membangun embung demi pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Rabu, 27 Maret 2024 20:10 Wib
Hakim tidak menerima nota keberatan Syahrul Yasin Limpo
Rabu, 27 Maret 2024 14:33 Wib