Makassar (ANTARA News) - Pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar akan meneliti tempat persembunyian atau bunker peninggalan tentara Jepang di Delta Sungai Tallo Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Komandan Lantamal VI Brigjen TNI Marinir Chaidier Patonnory di Makassar, Kamis, menyambut baik keinginan masyarakat Lakkang yang melibatkan Lantamal VI dalam proses pembersihan dan pembenahan bunker tua yang selama ini banyak dilirik wisatawan asal Jepang.
"Kami melihat bunker tua ini sebuah tempat perlindungan tentara Jepang untuk menghindari serangan udara tentara Sekutu. Tetapi kita lihat saja nanti, kami akan menurunkan personel dan peralatan yang bisa mendukung kegiatan pembersihan nanti," kata Danlantamal Chaidir Patonnory saat menerima kunjungan Perwakilan Disbudpar Makassar, Lurah Lakkang Andi M. Fara dan jurnalis Makassar di ruang pertemuan Markas Komando (Mako) Lantamal VI Makassar.
Dalam kesempatan itu, dia meminta agar masyarakat bisa memahami pentingnya menjaga lingkungan perairan yang terdapat di daerah ini untuk menjaga keberlangsungan wisata bahari.
"Ini yang perlu disampaikan media ke masyarakat, betapa pentingnya menjaga kondisi lingkungan bahari kita. Sampah yang mengotori perairan di daerah ini perlu dibenahi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat," ucap dia.
Asops Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Rahmat Eko yang memimpin peninjauan lokasi bunker tua di daerah aliran sungai Tallo itu meminta pemerintah daerah membangun komunikasi dengan pemerintah Jepang untuk mendukung upaya pembersihan dan pelestarian tempat persembunyian tentara Jepang itu.
"Tempat ini cukup menarik. Ada baiknya masyarakat bisa menjaga jika menemukan benda bersejarah di kawasan itu. Jangan sampai ketertarikan pihak asing berkunjung di daerah itu, justru ingin mencari benda peninggalan yang ada di jaman itu," ungkap dia.
Lurah Lakkang, Andi M. Fara mengaku wisatawan asing yang selama ini berkunjung di Lakkang banyak yang tertarik dengan tujuh bunker yang terdapat di Delta Sungai Tallo kota Makassar itu.
"Kondisi bunker ini memang belum terlalu bagus, karena tertimbun tanah endapan lumpur Kami berharap bakti sosial masyarakat kelurahan kami dengan melibatkan pihak Lantamal bisa mendukung upaya desa kami menjual objek yang menarik bagi wisatawan," katanya didampingi Kabid Sumber Daya dan Peran Rerta Masyarakat Disbudpar Makassar, Andi Mirza.
Lurah Lakkang, mengaku benda peninggalan sejarah di wilayah mereka diharapkan bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke desa tersebut.
Mirza Zainal juga menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah mengupayakan agar Kelurahan Lakkang bisa menjadi salah satu destinasi desa wisata yang mendapat pengakuan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
"Saat ini kami telah menyusun surat permohonan untuk menjadikan Lakkang sebagai desa wisata tingkat Nasional. Kami berharap bunker peninggalan ini bisa menjadi objek menarik untuk mendukung daerah ini menjadi destinasi alternatif di kota ini," kata dia. (T.KR-HK/S016)
Berita Terkait
OSL Pegadaian Kanwil VI Makassar triwulan I 2024 capai Rp8,31 triliun
Rabu, 24 April 2024 19:50 Wib
Pj Gubernur Sulsel serahkan penghargaan kepada Lantamal VI Makassar
Rabu, 24 April 2024 15:09 Wib
Kacab Disdik VI Sulsel bersama 20 satdik SMA tanam pohon serentakdi Selayar
Selasa, 23 April 2024 9:21 Wib
Cuaca jadi penentu pencarian pesawat kargo Pilatus yang hilang di Tarakan Kaltara
Sabtu, 9 Maret 2024 8:04 Wib
KPPU Makassar menelusuri harga beras di tingkat petani
Jumat, 23 Februari 2024 20:19 Wib
Lantamal VI Makassar mendapatkan tambahan alutsista KRI Marlin-877
Kamis, 8 Februari 2024 0:59 Wib
Telin bersama Operator India dan Telecom Egypt teken MoU SKKL ICE IV
Rabu, 7 Februari 2024 20:49 Wib
Peresmian KRI Marlin-877 di Lantamal VI Makassar
Rabu, 7 Februari 2024 16:05 Wib