Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama sejumlah pengusaha asal Prancis yang berminat berinvestasi di Makassar membahas beberapa program pemerintah kota di antaranya "Smart City".
"Prancis dikenal sebagai negara yang memiliki infrastruktur smart city, tata kota, dan mitigasi bencana berbasis teknologi. Mereka tertarik untuk merealisasikan beberapa program Makassar," kata Danny Pomanto di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, semakin banyaknya pengusaha asal Prancis yang mengincar beberapa proyek di Makassar semakin mempermudah pemerintah kota dalam merealisasikan program-programnya itu.
Apalagi para pengusaha asal Prancis ini diboyong serta oleh Engie Ineo, di mana sebelumnya pada Februari 2016, sudah terjalin kesepakatan kerja sama di bidang sistem keamanan kota.
Diketahui Engie Ineo merupakan salah satu perusahaan terbesar di Prancis yang bergerak di bidang rekayasa listrik, informasi dan sistem komunikasi pada Februari 2016 lalu sepakat bekerjasama dengan Pemerintah kota (Pemkot) Makassar.
Nota kesepahaman antara keduanya ditandatangani oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan General Manager Engie Ineo, Gaetan Texier.
Pertemuan antara Wali Kota Danny Pomanto bersama sejumlah investor Perancis diinisiasi oleh Engie Ineo. Mereka membahas smart city infrastructure, tata perkotaan dan penanggulangan bencana demi mewujudkan Makassar menjadi kota dunia yang dua kali tambah baik.
"Perancis dikenal sebagai negara yang memiliki infrastruktur smart city, tata kota, dan mitigasi bencana berbasis teknologi. Setelah sukses membangun kesepahaman kerja sama dengan Engie Ineo, Pemkot mencoba menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan asal Perancis lainnya," papar Danny.
Lewat pertemuan itu, Wali Kota Danny memaparkan sejumlah perencanaan pembangunan infrastruktur dan tata kota di Makassar, pengembangan Smart City dengan menambah jumlah CCTV di beberapa titik strategis kota yang terhubung dengan war room juga disampaikan dalam pertemuan itu.
Saat menyinggung penanggulangan bencana, Wali Kota Danny menyampaikan model ataupun strategi yang digunakan haruslah memperhitungkan faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas yang didasarkan pada karakteristik kondisi fisik Makassar yang dikenal sebagai water front city.
Makassar salah satu kota pesisir yang ada di Indonesia dengan garis pantai sepanjang 32 km yang mencakup 11 pulau - pulau kecil dengan luas keseluruhan mencapai 122.370 Ha atau sekitar 1,1 persen dari luas wilayah daratannya.
"Resiko penyempitan dan potensi terkena dampak kenaikan muka air laut harus diperhitungkan," sebut Danny.
Berita Terkait
Konten Revolusi Pendidikan Makassar melengkapi Program Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 11:56 Wib
Polrestabes Makassar amankan lima orang saat memperingati Hari Buruh
Kamis, 2 Mei 2024 5:54 Wib
Dinsos minta tim PKH dukung penurunan prevalensi stunting di Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:37 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Wali Kota Makassar dan Pj Bupati Jeneponto MoU soal pengendalian inflasi
Rabu, 1 Mei 2024 20:02 Wib
Kejati Sulsel ajak santri Ponpres DDI Abrad Makassar jauhi narkoba
Rabu, 1 Mei 2024 19:09 Wib
Unhas dan Universitas Jember jalin kerja sama pendidikan kesehatan
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
Rektor UNM ingin segera bangun kampung halamannya di Sulawesi Barat
Rabu, 1 Mei 2024 17:49 Wib