Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang menyatakan jumlah produksi jagung pada 2016 sudah mencapai 1,95 ton dan itu merupakan bentuk komitmen Sulsel untuk menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional.
"Sebelumnya, produksi jagung kita masih diangka 1,6 juta ton. Namun berdasarkan data terakhir sudah mendekati angka 2 juta ton," kata Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu`mang di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan, dengan data terakhir tersebut khususnya produksi jagung, maka pihaknya semakin tertantang agar provinsi yang dipimpimnya bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo itu tidak hanya menjadi swasembada beras namun juga telah menjadi swasembada jagung.
Dengan potensi besar itu pula, membuat pihaknya tidak ingin lagi merasa tergantung dari komoditi luar negeri. Meski masih ada produk-produk yang di impor, kata dia, namun semuanya sudah mulai mengalami penurunan.
"Kita memang masih mengimpor produk-produk namun semuanya sudah mengalami penurunan. Jika pangan kita tergantung dengan negara lain maka tentu negara ini akan rawan, makanya tingkat produksi harus terus kita pertahankan," ujarnya.
Selain produk jagung yang begitu besar, Sulsel juga memiliki produksi rumput laut yang terbesar, produksi kakau terbesar termasuk udang yang juga menggembirakan.
"Makanya pertumbuhan ekonomi kita konstan. Sebab pertanian kita itu pertanian rakyat yang dikelolah oleh rakyat. Tentu berbeda dengan daerah lain seperti di Sumatera yang dikelolah oleh perusahaan," ujarnya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menyatakan pertumbuhan ekonomi di provinsi Sulsel memang lebih tinggi dari nasional sekaligus menduduki peringkat tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah dan Papua pada 2016.
"Sesuai rilis BPS pada 6 Februari 2017, disebutkan pertumbuhan ekonomi sulsel itu lebih tinggi dari nasional 5,02 persen dan tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah 9,98 persen dan Papua 9,21 persen," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK 6 Sulampua, Muhammad Yusuf.
Ia menjelaskan, data yang diterima dari BPS Sulsel itu menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2016 sebesar 7,41 persen.
Di sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi sulsel bersumber dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga 5,48 persen dan pertumbuhan investasi 7,02 persen.
Secara sektoral, sumber pertumbuhan ekonomi sulsel terutama didorong oleh pertumbuhan sektor pertanian 8,08 persen, sektor perdagangan 9.87 persen, sektor industri pengolahan 8.15 persen dan sektor konstruksi 6,75 persen.
"Adapun sektor jasa keuangan dan asuransi merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi 13.63 persen meski hanya memiliki andil 3.8 persen terhadap PDRB Sulsel,"katanya.
Berita Terkait
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pengusaha Malaysia akan berinvestasi Rp1 triliun di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 17:11 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib