Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Perikanan dan Pertanian (DPP) Makassar menargetkan ekspor ikan beku segar bisa menembus pasar benua Eropa.
"Ke depannya kita akan menargetkan pasar Eropa dan sekarang ini sedang kita sasar pasarnya. Kalau di Indonesia itu sudah ada beberapa daerah yang kita kirim langsung," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar Abdul Rahman Bando di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan pasar Eropa sangat menjanjikan karena umumnya olahan ikan mentah cukup beragam dan variatif di tangan koki internasional, apalagi ikan dari Indonesia lebih banyak spesiesnya.
Namun sebelum pengiriman itu dilakukan untuk negara-negara di benua Eropa, pihaknya akan terus membenahi sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk menjaga kualitas ikan.
"Kita masih ada waktu untuk memperbaiki semua dan meningkatkan sarana dan prasarana kita. Kita tahu, standar internasional itu sangat tinggi, makanya kita akan berupaya agar konsumen di Eropa puas dengan hasil alam kita," katanya.
Rahman menjelaskan salah satu syarat untuk mengekspor ikan ke Eropa atau negara-negara lainnya adalah ikan harus bebas residu pestisida melalui pemeriksaan labolatorium.
"Kenapa kita pilih Eropa karena tidak semua wilayah Eropa memiliki laut. Sehingga memenuhi prospek pasar. Selain itu, kemampuan harga beli negara Eropa relatif lebih tinggi dibanding negara di Asia," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Makassar melalui Kelompok Usaha Bersama Mandiri binaan Dinas Perikanan dan Pertanian melakukan pengiriman ikan beku sebanyak 20 ton ke Jakarta.
"Hari ini kita mulai melakukan pengiriman perdana 20 ton ikan beku ke Jakarta melalui Pelabuhan Untia dan selanjutnya akan banyak lagi aktivitas di sini," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Sebanyak 20 ton ikan segar hasil tangkapan nelayan Makassar binaan Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar dikemas dalam kontainer setelah melewati proses pembekuan.
Danny (sapaan akrab Ramdhan Pomanto) yang didampingi Kepala DPP Abdul Rahman Bando mengaku saat ini Makassar memiliki dua sarana pembekuan yakni di Pelabuhan Paotere dan Untia.
"Untuk perusahaan `cold storage` yang berfungsi membekukan hasil laut kita itu sudah ada di Paotere dan Untia. Nantinya, kedua industri ini akan sibuk jika pasar kita sudah meluas," katanya.
Berita Terkait
eFishery bersama KKP bersama mitra luncurkan budidaya tradisional plus
Selasa, 23 April 2024 15:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel: Masa depan Wajo ada di sektor perikanan dan hortikultura
Senin, 22 April 2024 14:47 Wib
Kemenkumham Sulbar bantu pemprov legalisasi produk hasil perikanan
Jumat, 19 April 2024 8:04 Wib
BI Sulsel mendukung pengembangan sektor pertanian-perikanan-peternakan
Senin, 4 Maret 2024 0:21 Wib
BI optimalkan "cold chain" mendorong produksi perikanan tangkap Sulsel
Jumat, 1 Maret 2024 0:52 Wib
Pemkab Pangkep gelar peningkatan kapasitas UMKM pengolah perikanan
Senin, 26 Februari 2024 17:20 Wib
Unhas dan KKP perkuat ketahanan pangan sektor kelautan dan perikanan
Senin, 5 Februari 2024 19:39 Wib
Pemprov Sulsel akan membagikan 100 juta bibit ikan dan bangun 68 ribu rumpon
Senin, 15 Januari 2024 13:07 Wib