Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melakukan inspeksi mendadak di Pasar Terong pada hari pertama Ramadhan 1438 Hijriah untuk memantau jajanan takjil buka puasa.
"Kami lakukan sidak ini untuk mengetahui apakah jajanan yang dijual itu bebas dari bahan berbahaya ataukah sebaliknya menggunakan bahan berbahaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Naisyah Tun Azikin di Makassar, Sabtu.
Ia mengatakan sidak yang digelar pada hari pertama puasa untuk memperingatkan para pedagang musiman agar tidak hanya mencari keuntungan semata, melainkan juga mencari berkah.
Naisyah bersama timnya membawa beberapa peralatan khusus seperti alat untuk mengetes kandungan makanan yang banyak diperjualbelikan pedagang.
"Perlatan standar saja yang kami bawa seperti rapid tes untuk melihat langsung kandungan berbahaya pada makanan dan minumannya. Kalau aman, tidak akan memunculkan warna di rapid tes itu," katanya.
Beberapa kandungan berbahaya yang umumnya digunakan para pedagang dengan dicampur ke makanan dan minuman yakni pewarna tekstil, boraks dan rhodamin B.
"Ini agenda tahunan dari Dinas Kesehatan kota Makassar. Kits sengaja turun untuk mengecek makanan berbahaya seperti yang mengandung boraks dan berformalin," jelasnya.
Selain itu, kata Naisyah, tim terpadu juga langsung melakukan uji laboratorium untuk memeriksa bahan takjil, kandungan yang digunakan pada pedagang.
"Ada beberapa sampel takjil yang diperiksa diantaranya cendol, cincau, biji delima dan kolang-kaling. Ini adalah takjil umum yang paling banyak tapi setelah di periksa hasilnya negatif," tuturnya.
Kegiatan inipun akan rutin di gelar tim terpadu Dinas Kesehatan Kota Makassar, di sejumlah pasar tradidional dan modern untuk melindungi konsumen yang akan membeli makanan berbuka puasa.
Berita Terkait
BLK Maritim kerja sama Indonesia dan Austria hadir di Makassar
Rabu, 8 Mei 2024 0:19 Wib
LBH Pers ajukan Amicus Curiae terkait sengketa pers di PN Makassar
Rabu, 8 Mei 2024 0:19 Wib
Tim Satgas Lantamal VI Makassar kembali menemukan jasad korban banjir
Rabu, 8 Mei 2024 0:17 Wib
Basarnas Makassar mengevakuasi 52 korban banjir Sungai Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 0:16 Wib
Kemenkumham Sulsel MoU dengan Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat soal BHP
Selasa, 7 Mei 2024 22:27 Wib
Satgas Gulben Lantamal VI Makassar bantu cari dan evakuasi korban bencana di Luwu
Selasa, 7 Mei 2024 21:45 Wib
Tim Kelembagaan LLDikti-Kemenkes mengevaluasi lapangan Prodi Obstetri UMI
Selasa, 7 Mei 2024 19:33 Wib
Basarnas: Korban tewas akibat bencana Luwu bertambah menjadi 13 orang
Selasa, 7 Mei 2024 17:58 Wib