Palu (Antara Sulsel) - Sebanyak 328 kk atau sekitar 9.914 jiwa warga di Kota Tolitoli, Kabupaten Tolitoli terpaksa kembali mengungsi ke berbagai tempat lebih aman guna menghindari terjangan banjir bercampur lumpur yang terjadi pada Selasa (13/6) pukul 15.30 WITA di daerah itu.
Anggota Fraksi Partai PDI Perjuangan DRPD Provinsi Sulawesi Tengah, Matindas J Rumambi dari lokasi banjir via telepon kepada ANTARA Biro Sulteng, Rabu mengatakan ada tujuh kecamatan yang dilanda banjir.
Sebagian besar warga di tujuh kecamatan tersebut terpaksa kembali meninggalkan rumah mengungsi sementara ke tempat yang aman baik di rumah warga maupun tenda-tenda pengungsi yang disedikan Pemkab dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyusul banjir lumpur kembali menerjang permukiman warga di Ibu Kota Kabupaten Tolitoli.
Akibat banjir tersebut sebanyak 92 rumah rusak ringan,199 rusak sedang dan 154 rusak berat serta 18 rumah lainnya terseret banjir bandang.
Yang lebih parah lagi, kata dia, hampir seluruh sekolah di Tolitoli terendam banjir sehingga memerlukan perhatian khusus dari pemerintah mengingat pada 3 Juli 2017 ada kegiatan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018.
"Pemkab Tolitoli perlu mengambil langkah antisipasi agar kegiatan dimaksud tidak terhambat," kata Rumambi.
Pada 3 Juni 2017, kata dia, banjir bandang memporak-porandakan rumah, perkantoran, sekolah, sarana air bersih, bahkan beberapa titik jalan putus akibat terjangan banjir disertai tanah longsor.
Saat banjir bandang pertama kali menghajar sejumlah wilayah di Kabupaten Tolitoli, sebanyak 65 ribu warga terdampak bencana alam tersebut.
Banjir bandang yang terbesar selama beberapa puluh tahun terakhir yang melanda daerah penghasil cengkih terbesar di Provinsi Sulteng itu, merusak jaringan air bersih milik Perusahaan Daerah Air Munum (PDAM) setempat.
Belum sempat diperbaiki oleh pihak PDAM, banjir kembali terjadi di kota itu sehingga semakin memperparah tingkat kerusakaan jaringan pipa air bersih.
Pemerintah daerah, kata dia, perlu mengambil langkah cepat untuk memperbaiki kembali sarana dan prasarana infranstruktur yang rusak karena bencana alam banjir dan tanah longsor di daerah itu.
Berita Terkait
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi jalani perawatan di IJN Kuala Lumpur
Kamis, 25 April 2024 14:59 Wib
Polri melimpahkan tersangka tujuh mantan anggota PPLN Kuala Lumpur ke JPU
Kamis, 7 Maret 2024 9:00 Wib
KPU: Penetapan tersangka 7 anggota PPLN tak hambat pemutakhiran data di Kuala Lumpur
Sabtu, 2 Maret 2024 16:51 Wib
PUPR dan BPBD membersihkan bekas longsoran di Toraja Utara
Rabu, 28 Februari 2024 7:14 Wib
KBRI Kuala Lumpur belum dapat notifikasi soal penangkapan ratusan WNI di Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 12:17 Wib
Dubes RI : Antusiasme WNI pemilih pada Pemilu 2024 di Kuala Lumpur cukup tinggi
Senin, 12 Februari 2024 6:53 Wib
Harapan WNI "nyoblos" lewat jalur DPKLN di Kuala Lumpur
Kamis, 1 Februari 2024 11:42 Wib
PPLN Kuala Lumpur menyangkal telah persulit WNI daftar jadi DPTLN Pemilu 2024
Selasa, 19 Desember 2023 5:29 Wib