Makassar (Antaranews Sulsel) - Legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan M Rajab mengapreasiasi kegiatan Anti Corruption Summit (ACS) 2018 dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama sejumlah perguruan tinggi di Sulsel guna mendukung langkah pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Sebagai legislator Sulsel, saya sangat mengapresiasi kegiatan itu. Dan harus lebih dikembangkan ke depan, agar upaya preventif korupsi bisa dijalankan," ujarnya di Makassar, Kamis.
Menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel itu, tantangan terberat dalam melawan korupsi adalah melawan diri sendiri dari godaan perilaku korupsi.
"Manusia dengan segala macam keinginannya seringkali gagal mengendalikan keinginannya itu. Sehingga, starting poin melawan korupsi adalah mengendalikan diri sendiri," kata legislator dari Partai NasDem itu.
Menurutnya, ada pesan bijak, banyak yang berfikir untuk memperbaiki orang lain, tapi gagal memperbaiki dirinya sendiri. Dari situlah pesan bahwa perilaku itu dimulai dari diri kita sendiri.
Terkait pelibatan perguruan tinggi dalam menangani korupsi, Rajab menambahkan, itu adalah langkah baik, dan seharusnya semua pihak harus dilibatkan dalam perkara penanganan korupsi, hampir semua lapisan masyarakat terjangkit perilaku korupsi meski bersifat kecil.
Sebelumnya,KPK telah menjalankan kegiatan ACS 2018 bersama sejumlah perguruan tinggi di Sulsel dalam memberikan dukungan pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Pelibatan perguruan tinggi dipercaya mampu memperbaiki perilaku korupsi, dimana peran perguruan tinggi dimanfaatkan untuk revitalisasi dan penguatan kapasitas pusat kajian antikorupsi.
Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif mengharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas masyarakat sipil, dan para penggiat antikorupsi di Sulawesi Selatan semakin kuat.
Peserta ACS 2018 melibatkan sebanyak 150 orang perwakilan pusat kajian antikorupsi, perwakilan perguruan tinggi, perwakilan komunitas masyarakat sipil dan para penggiat antikorupsi.
Dalam kegiatan ini, KPK melakukan diseminasi dan konsolidasi program pencegahan korupsi berbasis perguruan tinggi bersama para peserta. Setiap forum diskusi pleno mengangkat topik yang berbeda-beda.
Topik yang dibahas dalam diskusi pleno, yakni peran kampus dan akademisi dalam mendorong kebijakan pemberantasan korupsi, penguatan kelembagaan antikorupsi di perguruan tinggi dan organisasi masyarakat sipil, peran perempuan dalam pemberantasan korupsi, dan gerakan antikorupsi berbasis masyarakat.
Kolaborasi dan diskusi ini lalu menghasilkan kajian-kajian yang merupakan ide asli dari peserta untuk dikembangkan dan diimplementasikan selama dua tahun ke depan.
Berita Terkait
Polda Metro Jaya ungkap kasus mayat di dalam koper
Jumat, 3 Mei 2024 13:01 Wib
Polisi amankan puluhan mahasiwa peserta aksi pada Hardiknas di Makassar
Kamis, 2 Mei 2024 23:23 Wib
KPK menyita bukti transaksi keuangan kasus korupsi rumah jabatan DPR
Kamis, 2 Mei 2024 20:03 Wib
Ketua MK sempat tegur Ketua KPU yang izin tinggalkan sidang PHPU Pileg 2024
Kamis, 2 Mei 2024 16:12 Wib
Kemenkumham Sulsel sosialisasikan KI kepada pelajar lewat RUKI Bergerak "Goes to School"
Kamis, 2 Mei 2024 15:56 Wib
Kapendam : Patroli Yonif 527/BY ditembak OPM di Bibida Papua Tengah
Kamis, 2 Mei 2024 11:21 Wib
Polrestabes Makassar amankan lima orang saat memperingati Hari Buruh
Kamis, 2 Mei 2024 5:54 Wib
Piala Thomas 2024 - Jonatan gandakan keunggulan Indonesia atas India di fase grup
Rabu, 1 Mei 2024 20:39 Wib