Makassar (ANTARA) - Nilai tukar petani Provinsi Sulawesi Selatan yang berada di angka 102,16 persen pada April 2019 mengalami kenaikan menjadi 102,60 persen pada Mei 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin menyebutkan bahwa kenaikan NTP Mei 2019 berdasarkan perbandingan indeks harga yang diterima petani petani (it) terhadap indeks harga yang dibayar petani (ib).
"Perbandingan indeks harga ini yang menjadi salah satu indikator naiknya NTP bulan Mei ini. NTP naik, petani juga pasti senang," ujarnya.
Yos menjelaskan, apabila membandingkan dengan periode bulan sebelumnya, dua subsektor mengalami penurunan NTP dan tiga subsektor mengalami kenaikan. Kenaikan NTP terjadi pada subsektor hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan.
Dia mengatakan NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (it) terhadap indeks harga yang dibayar petani (ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada Mei 2019, NTP di Sulawesi Selatan secara umum mengalami penurunan sebesar 0,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan NTP tersebut terjadi karena indeks yang diterima petani (it) mengalami kenaikan lebih besar bila dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani (ib).
Indeks yang diterima petani mengalami kenaikan 1,15 persen sedangkan indeks yang dibayar juga mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen.
Indeks yang diterima petani (it) mengalami kenaikan pada subsektor tanaman hortikultura, peternakan, tanaman perkebunan rakyat dengan kenaikan terbesar terjadi pada subsektor perkebunan tanaman rakyat yang naik 4,43 persen.
Sedangkan, Indeks yang dibayar petani (ib) juga mengalami kenaikan pada semua subsektor dengan kenaikan terbesar terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,85 persen.
Berita Terkait
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib