Palembang (ANTARA) - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang, Sumatera Selatan menggelar kegiatan pelatihan singkat mengenai pengenalan ikan sehat dan bermutu di kawasan Kambang Iwak Park, Palembang, Minggu, yang merupakan rangkaian akitivitas peringatan Bulan Bakti Karantina Ikan dan Mutu Hasil Perikanan 2019.
Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang, Sugeng Prayogo mengatakan dalam kegiatan ini, masyarakat diberikan pemahaman mengenai ikan yang sehat dan bermutu, serta bebas bahan berbahaya.
“Kami mengedukasi masyarakat untuk menggunakan plastik yang sekali pakai, demi amannya ikan yang akan dikonsumsi. Ada juga pengenalan ikan-ikan berbahaya bagi ekosistem jika dilepaskan ke perairan umum,” kata dia.
Ia mengatakan masyarakat diingatkan untuk andil dalam penyelamatan lingkungan, salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik.
Dikemukakannyan bahwa sampah plastik sudah demikian masif merusak Laut, di mana di dalamnya terdapat beranekaragam hayati dan hewani.
Indonesia, kata dia, menjadi perhatian dunia karena menjadi penyumbang nomor dua untuk sampah plastik ke laut berdasarkan hasil riset Dr Jenna Jambeck tahun 2015.
Bahaya polusi plastik, katanya, sudah sangat memrihatinkan karena seringkali ditemukan satwa laut yang tidak sengaja memakan plastik, seperti kejadian ditemukannya 5,9 kg plastik di perut ikan paus di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Upaya Indonesia untuk mengendalikan sampah plastik, katanya, sebenarnya sudah dimulai secara serentak pada tahun 2016, ketika uji coba pelaksanaan kantong plastik tidak gratis di gerai ritel modern di 27 kota besar.
Hal tersebut diikuti dengan peraturan-peraturan untuk melarang penggunaan kantong plastik di beberapa daerah, seperti Banjarmasin, Balikpapan, Bogor, Denpasar, Provinsi Bali, dan masih banyak lagi.
“Jika tidak dikendalikan, bisa jadi akan banyak ikan yang punah di masa datang,” kata Sugeng Prayogo.
Pada kesempatan tersebut, masyarakat juga dibagikan ikan cupang dalam rangka pencegahan penyakit Demam Berdarah mengingat saat ini memasuki musim panca roba.
Berita Terkait
YLK Sulsel melansir konsumsi minuman teh kemasan dominasi anak remaja
Sabtu, 20 Juli 2024 1:00 Wib
PKK Sulbar meluncurkan program pemberian pangan sumber protein hewani
Senin, 15 Juli 2024 20:57 Wib
Mengintip dapur untuk jamaah haji Indonesia
Rabu, 22 Mei 2024 10:43 Wib
Pemerintah mengantisipasi lonjakan konsumsi energi jelang Idul Fitri
Sabtu, 6 April 2024 18:01 Wib
Polisi sebut tiga warga tewas karena keracunan ikan buntal di Saparua Maluku
Rabu, 6 Maret 2024 15:35 Wib
Artis Ibra Azhari terbukti konsumsi narkotika jenis sabu
Jumat, 5 Januari 2024 15:38 Wib
FKG UMI Makassar : 56,3 persen masyarakat Sulsel miliki kebiasaan minum manis
Rabu, 8 November 2023 19:05 Wib
Produsen sembilan produk tak layak konsumsi menandatangani komitmen
Senin, 30 Oktober 2023 13:26 Wib