Jakarta (ANTARA) - Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana mengatakan tingkat kriminitas di daerah calon Ibu Kota RI, tergolong rendah.
"Memang dua kabupaten (Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara) itu menempati posisi menengah ke bawah dari segi kriminalitas. Apalagi kalau PPU relatif sedikit angka kriminalitas mau pun permasalahan sosial," kata Kombes Ade dalam konferensi pers Rakernis Divhumas Polri, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Mabes Polri mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah terkait rencana kepindahan Ibu Kota RI.
Nantinya beberapa satuan kerja Mabes Polri akan dipindahkan secara bertahap ke Ibu Kota baru. Namun, sejumlah satker akan tetap di Jakarta.
"Satker yang pindah, unsur Kapolri, Wakapolri, Irwasum, staf pendukung seperti SDM, sarana prasarana, asops," kata Dedi.
Menurut dia, kualitas pelayanan kepolisian di Jakarta tidak akan dikurangi meski Ibu Kota RI dipindahkan. "Pelayanan di sini (Jakarta) tidak akan dikurangi. Tapi unsur pelayanan di Kaltim harus ditingkatkan," tuturnya.
Presiden RI Joko Widodo secara resmi mengumumkan pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur. Presiden memutuskan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan alasan mengurangi beban Kota Jakarta yang sudah berat.
Berita Terkait
Liga 1 Indonesia - Persib Bandung bidik kemenangan perdana atas PSM Makassar
Sabtu, 22 Juli 2023 11:35 Wib
KPK kembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi pengurusan DAK 2018
Kamis, 24 Februari 2022 16:39 Wib
KPK geledah di Tabanan terkait dugaan suap dana insentif daerah
Kamis, 28 Oktober 2021 17:57 Wib
KPK konfirmasi Pejabat Kemenkes terkait kasus suap pengurusan DAK Dumai
Jumat, 29 Januari 2021 11:02 Wib
China tambah kuota beasiswa bagi WNI menjadi 3.000 mahasiswa
Jumat, 17 Januari 2020 11:26 Wib
86 Pekerja migran Indonesia di Hong Kong raih sarjana S-1 dari UT
Jumat, 3 Januari 2020 11:28 Wib
Peneliti : Kopi Toraja Populer di Korea Selatan
Kamis, 28 April 2011 17:58 Wib