Makassar (ANTARA) - Hotel Claro Makassar resmi menjadi pelanggan baru yang menggunakan fasilitas Layanan Premium Silver PLN dengan total daya dengan total daya 3.465.000 VA.
Hotel Claro Makassar menjadi pelanggan premium ke-42 yang dilayani oleh PLN UIW Sulselrabar melalui teken Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Hadir dalam penandatanganan SPJBTL itu, General Manager Hotel Claro Makassar Anggiat Sinaga, PLH General Manager PLN UIW Sulselrabar Sudirman, dan Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Makassar Selatan, Hariyadi.
"Layanan Premium merupakan bentuk pelayanan khusus yang memberikan mutu, garansi dan tingkat kualitas layanan terbaik," kata Sudirman.
Dari layanan tersebut, PLN kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan keandalan pasokan listrik tanpa padam ke pelanggan.
Layanan Premium menjadi salah satu program unggulan PLN karena pelanggan tersebut akan menjadi prioritas yang mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik secara terus menerus tanpa padam.
"Hotel Claro Makassar memang akan lebih baik jika menggunakan layanan ini karena memberikan garansi tanpa padam. Dengan menggunakan Layanan Premium, pasokan listrik pelanggan akan terjamin dan prima," tambah Hariyadi selaku Manager UP3 Makassar Selatan.
Pada kesempatan yang sama, Anggiat Sinaga menyampaikan alasan utama Hotel Claro Makassar beralih ke Layanan Premium adalah guna menjaga dan meningkatkan kenyamanan tamu hotel dengan garansi kontinuitas pasokan listrik prima.
"Dengan menjadi pelanggan premium PLN maka dapat berdampak ke peningkatan okupansi dan kepercayaan pelanggan kepada Hotel Claro Makassar," ucap Anggiat Sinaga.
Teken SPJBTL ini menjadi bukti komitmen bahwa PLN siap melayani pelanggan berapapun dayanya. Kedepan dengan adanya kerjasama tersebut dapat meningkatkan kualitas layanan publik. PLN siap memasok energi listrik dengan jaminan mutu layanan terbaik kepada pelanggan.
Saat ini daya mampu Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan mencapai 1.500 Mega Watt (MW), sedangkan beban puncak rata-rata sebesar 1.100 MW, atau dengan kata lain, tersedia surplus daya sekitar 400 MW yang menjadi potensi besar bagi para investor yang membutuhkan pasokan listrik.
Apalagi surplus daya listrik di Sulawesi Selatan sudah tersambung dengan Sulawesi Tenggara sehingga surplus daya di Sulawesi Selatan sudah dapat dinikmati pula oleh calon investor di Sulawesi Tenggara.