Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mengatakan ada dua bendungan yang menjadi usulan ke pusat dan diharapkan bisa dilakukan ke depan.
Gubernur Nurdin Abdullah mengatakan Sulawesi Selatan dikenal sebagai daerah penyokong suplai pangan nasional sehingga untuk produktivitas lahan dapat semakin baik lagi, maka diusulkan pembangunan Bendungan Rongkong di Kabupaten Luwu Utara sebagai pengendalian banjir.
"Rokong ini airnya cukup besar dan setiap tahun menjadi masalah. Ada komitmen untuk selanjutnya Rongkong, karena rongkong ini sumber air besar, tetapi memang butuh bendungan," kata Nurdin Abdullah dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Selain itu, juga diusulkan pembangunan Bendungan Walimpong di hulu danau Tempe dengan kapasitas tampung 545,96 juta meter kubik (M3).
Bendungan ini nantinya diharapkan bisa menjadi satu sistem dengan Danau Tempe sebagai regulator bagian hulu.
"Kalau Walimpong ini juga bisa dibangun, maka saya kira banjir yang diakibatkan Danau Tempe ini bisa teratasi," harapnya.
Selain itu, ada pula bendungan yang sifatnya eksisting adalah Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Kalola di Kabupaten Wajo, Ponre-Ponre dan Salomekko di Kabupaten Bone.
Nurdin juga menyampaikan apresiasi pada pemerintah pusat atas pembangunan empat bendungan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu, Karalloe di Kabupaten Jeneponto, Paselloreng di Kabupaten Wajo, Pamukkulu di Kabupaten Takalar dan Jenelata di Kabupaten Gowa.
"Saya kira dengan hadirnya waduk yang dibangun ini empat lagi di Sulsel ini akan membuktikan bahwa Sulsel menjamin bisa menjadi terus penyangga pangan nasional," kata Nurdin Abdullah.
Sementara untuk bendungan yang "on-going" dengan kerjasama sinergis antara Pemda dan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, status saat ini untuk Bendungan Paselloreng tahun 2019 siap untuk diresmikan.
Bendungan Karalloe dijadwalkan pertengahan 2020 untuk dapat diresmikan dan bendungan Pamukkulu yang beberapa waktu lalu sempat tersendat pembangunannya akibat masalah tanah saat ini sudah dapat direalisasi dan dibayarkan kepada masyarakat serta Bendungan Jenelata di harapkan dapat dikontrak pada akhir tahun 2019 dimana proses pembebasan lahannya sementara berlangsung.
Berita Terkait
Bupati minta telusuri kematian ikan di Sungai Marana Maros
Senin, 13 Mei 2024 17:57 Wib
Basarnas Makassar mengevakuasi 52 korban banjir Sungai Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 0:16 Wib
BKSDA Palopo imbau warga tak beraktivitas di sungai yang ada buaya
Minggu, 21 April 2024 9:43 Wib
Pj Sekda Makassar pacu kinerja pegawai untuk capai PAD sebesar Rp2 triliun
Selasa, 16 April 2024 21:48 Wib
Wali Kota Makassar meminta semua OPD tuntaskan pembangunan infrastruktur
Selasa, 16 April 2024 21:36 Wib
SAR Gabungan temukan seorang IRT tenggelam di Sungai Pakkasolo Bone
Sabtu, 13 April 2024 18:41 Wib
Wali Kota Makassar usul ke DPR RI buat bendungan karet di Sungai Tallo dan Jeneberang
Sabtu, 6 April 2024 20:46 Wib
PT Vale sumbang 5.000 bibit pohon penghijauan di Maros-Pangkep Sulsel
Rabu, 6 Maret 2024 16:19 Wib