Makassar (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan mengalokasikan dana pembinaan persuteraan sebesar Rp1 miliar untuk mengembalikan kejayaan produksi sutera Sulsel.
"Sejak dulu Sulsel dikenal dengan kain dan tenun suteranya yang dikembangkan di Kabupaten Wajo dan Soppeng, Sulsel. Hanya saja, beberapa tahun terakhir produksi kain tenun sutera terkendala dengan bahan baku," kata Kadis Perindag Sulsel Hadi Basalama di Makassar, Minggu.
Akibatnya bahan baku sutera didatangkan dari daerah lain, bahkan diimpor karena kemampuan petani sutera tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk membuat kain sutera.
Menyikapi kondisi tersebut, pengembangan persuteraan Sulsel akan digairahkan kembali. Termasuk untuk mendukung pembinaan para penenun sutera yang tersebar di Kabupaten Wajo dan Soppeng.
Dalam hal ini, lanjut Hadi, pihak Disperindag Sulsel mendukung pembinaan keterampilan persuteraan agar hasil produksi penenun dapat berkiprah secara nasional dan internasional.
Sementara itu, salah seorang penenun kain sutera di Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sarinah mengatakan, pihaknya selama ini hanya mengembangkan tenun kain sutera dari turun-temurun.
"Keterampilan membuat kain sarung sutera diperoleh turun-temurun dari nenek-nenek kami, namun adanya pembinaan itu kami juga mulai mengembangkan corak dan motif baru sesuai permintaan pelanggan," ujarnya.