Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memperkuat strategi penanganan bencana dengan membangun Pembangunan kantor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana.
"Sulbar merupakan daerah dengan Indeks Resiko bencana Indonesia (IRBI) tinggi 160,08, sehingga starategi penanganan bencana harus diperkuat," kata pelaksana tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar, Muhammad Yasir Fattah di Mamuju, Senin.
Pemprov Sulbar membangun Pusdalops PB dinaungi BPBD Provinsi Sulbar dengan anggaran sebesar Rp2,5 miliar menggunakan APBD Sulbar tahun 2025.
Menurut dia, kantor Pusdalops PB BPBD Sulbar akan meningkatkan kesiapsiagaan Sulbar dalam menghadapi setiap potensi bencana yang dapat terjadi seperti bencana banjir dan longsor maupun gempa bumi.
"Kantor tersebut akan dibangun oleh PT Bangun Nusa yang diharapkan pembangunannya rampung pada bulan Mei 2025," katanya.
Menurut dia, Pusdalops PB BPBD Sulbar akan menjadi pusat pengelolaan data kebencanaan yang akurat sehingga strategi penanganan bencana dapat maksimal dilakukan pemerintah.
"Pemprov Sulbar telah mempersiapkan pegawai yang memiliki kemampuan dan kompetensi khusus melakukan penanganan bencana, dan mengoperasikan Pusdalops PB tersebut," katanya.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar akan melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditingkat pusat agar dapat membantu sarana dan prasarana yang dibutuhkan ketika kantor tersebut dioperasikan.
"Semoga Pusdalops PB Sulbar akan membuat penanganan bencana di Sulbar dapat meningkat dan mengurangi dampak resiko bencana di Sulbar," katanya.