Banjarbaru (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengirimkan sebanyak enam personel membantu mengevakuasi korban banjir Jakarta.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Mujiono di Banjarbaru, Jumat, mengatakan, keenam personel tersebut diberangkatkan dengan pesawat udara pada Jumat siang.
Menurut dia, semua anggota tim rescuer telah dibekali alat perlindungan diri sesuai standar yang ditetapkan.
"Peralatan yang dibawa seperti helm safety, life jacket, booties, serta peralatan rescue seperti tali webbing, carabiner, headlamp, senter, matras, dan throw bag disamping membawa peralatan medis," jelasnya.
Para personel Badan SAR Nasional Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin nantinya akan diperbantukan dalam misi kemanusiaan yakni mengevakuasi korban banjir di ibukota.
Ditekankan, pihaknya sudah meminta personel yang dikirim tersebut agar mempersiapkan kondisi fisik prima karena ketinggian air mencapai satu meter bahkan beberapa lokasi bisa lebih dari ketinggian itu.
"Kami sudah minta personel untuk menjaga kondisi fisik dan stamina yang baik karena harus diperhatikan ketika melakukan operasi SAR, agar kuat dalam menghadapi medan dan cuaca yang tidak menentu," lanjutnya.
Menurutnya, pemberangkatan personel melalui Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta merupakan instruksi dari Basarnas Pusat.
"Pengiriman personel sesuai arahan Kepala Basarnas agar disiapkan tim kemudian dikirim untuk membantu korban musibah banjir Jakarta, dan kami akan bergabung dengan tim Basarnas pusat," ungkapnya.
Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Kantor Pencarian Dan Pertolongan Banjarmasin, Wasino menambahkan bantuan personel dilakukan atas permintaan dari kantor Basarnas pusat.
Kantor SAR yang diminta mengirim personel adalah Kantor SAR Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Lampung, Pekanbaru, Pontianak, Banjarmasin, Palembang, Mataram, Balikpapan, Bandung, dan Surabaya.
"Penempatan personel bantuan di ibukota Jakarta dilakukan hingga pertengahan Januari 2020. Diperkirakan cuaca ekstrim hingga pertengahan Januari sehingga mereka berada disana sampai batas waktu itu," jelasnya.