Beijing (ANTARA) - China pada Minggu melaporkan kemunculan 17 kasus pneumonia lagi, yang disebabkan oleh jenis virus Korona baru.
Peningkatan jumlah kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran pada saat negara itu bersiap-siap merayakan Tahun Baru China, ketika banyak penduduk melakukan perjalanan.
Tiga dari pasien-pasien tersebut mengalami sakit parah, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan.
Jumlah keseluruhan pasien yang terinfeksi penyakit itu, yang semuanya berada di Kota Wuhan di China tengah, saat ini telah meningkat menjadi 62 orang. Dua di antaranya meninggal.
Tahun Baru China merupakan liburan hari raya selama satu pekan, yang tahun ini dimulai pada 24 Januari.
Virus terbaru itu berasal dari kelompok besar virus Korona, yang termasuk Sindrom Pernapasan Akut (SARS). Sebanyak hampir 800 orang di seluruh dunia meninggal karena SARS selama wabah pada 2002-2003, yang juga dimulai dari China.
Amerika Serikat pada Jumat (17/1) mengatakan akan memulai upaya penyaringan di tiga bandar udara Amerika Serikat untuk melacak orang-orang, yang tiba dari Wuhan dan kemungkinan memiliki gejala demam.
Kendati para pakar mengatakan virus baru itu tidak tampak mematikan seperti SARS, tidak banyak yang tahu dari mana virus itu berasal. Juga, tidak ada kejelasan soal apakah penularan bisa terjadi dari manusia ke manusia.
Thailand telah melaporkan ada dua kasus virus tersebut sementara Jepang melaporkan satu kasus.
Sejauh ini, semua kasus yang muncul berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di Wuhan atau yang sempat bepergian ke kota itu.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kasus positif COVID-19 di Sulawesi Selatan bertambah 590 pasien
Sabtu, 2 Januari 2021 20:08 Wib
Ahli epidemiologi : Waspadai klaster COVID-19 usai Pilkada Serentak
Jumat, 18 Desember 2020 14:42 Wib
China tidak butuh vaksinasi COVID-19 berskala besar tapi waspadai efek ADE
Senin, 14 September 2020 11:48 Wib
Pemkot Madiun berlakukan jam malam untuk tekan penyebaran COVID-19
Selasa, 1 September 2020 18:35 Wib
Penjabat Wali Kota Makassar ikuti rakornas virtual pengawasan intern pemerintah
Senin, 15 Juni 2020 17:36 Wib
Rektor: Makassar jelang normal baru perlu sinergitas kuat
Jumat, 12 Juni 2020 0:39 Wib
Penjabat Wali Kota Makassar pantau penerapan protokol kesehatan di pasar
Rabu, 10 Juni 2020 15:04 Wib
PMI Makassar semprotkan disinfektan di 248 titik guna mencegah COVID-19
Senin, 8 Juni 2020 15:38 Wib