Dampak virus Corona ekspor perikanan di Bone terhenti
Makassar (ANTARA) - Dampak wabah virus Corona yang terus berlangsung di Tiongkok, membuat ekspor komoditas hasil perikanan seperti ikan dan kepiting yang biasanya di kirim ke negeri Tirai Bambu itu menjadi terhenti sementara.
"Laporan yang saya terima, pengumpul kepiting dan ikan ekspor di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengalami kerugian akibat dampak virus Corona. Ekspor dihentikan sementara," sebut anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Monginsidi saat rapat di kantor dewan setempat, Makassar, Senin.
Menurut dia, wabah yang menyerang Wuhan, juga berdampak pada roda perekonomian di bidang ekspor, sehingga hal ini patut menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah daerah. Ia menuturkan, dengan kejadian itu, para pebisnis perikanan harus pasrah komoditas yang biasa diekspor terpaksa diurungkan.
"Tidak ada yang mau beli kepiting, terpaksa dilepas kembali. Kepiting ini biasa diekspor, tapi karena tidak ada akses jadi mereka merugi," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi E, DPRD Sulsel, Ince Langke menyebut, dari infomasi diterima, dampak ekonomi sangat berpengaruh akibat virus Corona. Penerbangan termasuk kargo dari Tiongkok maupun sebaliknya ke Bali dan Sulsel akses ditutup dalam waktu tidak ditentukan.
"Inipun berdampak bagi pemasaran komoditi ekspor tertentu salah satunya kepiting dari Bone," kata legislator asal Daerah Pemilihan Bone itu.
Dari laporan yang di terima, ekspor kepiting sudah terganggu begitupun komoditas lain seperti ikan asal Sulsel yang banyak diekspor melalui Bali, tapi karena penerbangan ke Tiongkok ditutup, imbasnya pengumpul terdampak.
"Oleh karena itu, kita minta Pemprov Sulsel mencarikan solusi, agar dampak secara ekonomi dapat ditangani secara baik. Hal ini agar masyarakat tidak ikut menjadi korban," harapnya.
Manager Senior Angkasa Pura I, Zulkarnain saat pertemuan itu membenarkan, untuk penerbangan ke Tiongkok saat ini tidak dilakukan. Bahkan Bandara di Bali pemeriksaan diperketat guna mengantisipasi masuknya virus berbahaya itu ke Indonesia.
"Semua Flight (penebangan) ke Tiongkok maupun sebaliknya sementara tidak di laksanakan, karena sudah ada surat edaran dari Kementerian Perhubungan sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.
Soal dampak ekonomi, kata dia menambahkan, juga sangat dirasakan bukan hanya dari sektor perikanan, tapi beberapa leding sektor lainnya karena semua akses ditutup sementara di Tiongkok terutama di wilayah pandemi, Kota Wuhan.
"Laporan yang saya terima, pengumpul kepiting dan ikan ekspor di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengalami kerugian akibat dampak virus Corona. Ekspor dihentikan sementara," sebut anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Monginsidi saat rapat di kantor dewan setempat, Makassar, Senin.
Menurut dia, wabah yang menyerang Wuhan, juga berdampak pada roda perekonomian di bidang ekspor, sehingga hal ini patut menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah daerah. Ia menuturkan, dengan kejadian itu, para pebisnis perikanan harus pasrah komoditas yang biasa diekspor terpaksa diurungkan.
"Tidak ada yang mau beli kepiting, terpaksa dilepas kembali. Kepiting ini biasa diekspor, tapi karena tidak ada akses jadi mereka merugi," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi E, DPRD Sulsel, Ince Langke menyebut, dari infomasi diterima, dampak ekonomi sangat berpengaruh akibat virus Corona. Penerbangan termasuk kargo dari Tiongkok maupun sebaliknya ke Bali dan Sulsel akses ditutup dalam waktu tidak ditentukan.
"Inipun berdampak bagi pemasaran komoditi ekspor tertentu salah satunya kepiting dari Bone," kata legislator asal Daerah Pemilihan Bone itu.
Dari laporan yang di terima, ekspor kepiting sudah terganggu begitupun komoditas lain seperti ikan asal Sulsel yang banyak diekspor melalui Bali, tapi karena penerbangan ke Tiongkok ditutup, imbasnya pengumpul terdampak.
"Oleh karena itu, kita minta Pemprov Sulsel mencarikan solusi, agar dampak secara ekonomi dapat ditangani secara baik. Hal ini agar masyarakat tidak ikut menjadi korban," harapnya.
Manager Senior Angkasa Pura I, Zulkarnain saat pertemuan itu membenarkan, untuk penerbangan ke Tiongkok saat ini tidak dilakukan. Bahkan Bandara di Bali pemeriksaan diperketat guna mengantisipasi masuknya virus berbahaya itu ke Indonesia.
"Semua Flight (penebangan) ke Tiongkok maupun sebaliknya sementara tidak di laksanakan, karena sudah ada surat edaran dari Kementerian Perhubungan sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.
Soal dampak ekonomi, kata dia menambahkan, juga sangat dirasakan bukan hanya dari sektor perikanan, tapi beberapa leding sektor lainnya karena semua akses ditutup sementara di Tiongkok terutama di wilayah pandemi, Kota Wuhan.