Makassar (ANTARA) - Pedagang hasil laut dari Galesong Kabupaten Takalar mengeluhkan kesulitan untuk melakukan penjualan diduga karena dampak wabah virus corona.
Seorang pedagang asal Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Sulsel Kartini Razak di Takalar, Jumat, mengungkapkan kesulitan penjualan hasil laut terjadi setelah isu virus corona mencuat. Tidak ada pembeli maupun pengiriman yang dinilai sangat susah.
"Memang tidak ada pembeli, karena pelemparan hasil laut banyak ke China dan di sana banyak permintaan dibanding dari Korea dan Jepang," ujarnya.
Beberapa jenis hasil laut yang diperdagangkan berupa rumput laut, teripang hingga ikan laut.
Kartini menyatakan kalaupun ada pembelian hasil laut, harganya sangat rendah. Seperti rumput laut yang sebelum wabah virus corona harganya mencapai Rp24.000 per kilogram, saat ini turun menjadi Rp18.000 per kilogram.
Padahal, kata dia, harga yang diambil di lapangan tepatnya di sekitar pulau Maluku mencapai Rp17.000. Alhasil mengakibatkan kerugian sekitar Rp50 juta. Sebab untuk menjangkau pulau tersebut membutuhkan ongkos berupa bahan bakar yang banyak.
Kendati demikian, harga saat ini dinilai mulai berangsur-angsur membaik meski diakui belum stabil. "Harga terakhir rumput laut sudah Rp20 ribu, tapi ini belum normal karena biaya belinya di petani rumput laut itu tetap seperti biasa, tidak turun," katanya.
Senada, seorang pedagang teripang asal Galesong Kabupaten Takalar, Riswandi mengaku dirinya kesulitan mencari pembeli teripang, akibatnya usahnya tersendat dan tidak sedikit teripang yang telah dibeli timbangannya menyusut.
"Kalau pencari teripang banyak di pulau, tetapi yang beli ini yang susah. Kalau ada harga belinya rendah sekali. Hasilnya kita yang rugi. Ini begini setelah ada virus corona. Katanya tidak ada pengiriman dan pembeli dari China sementara waktu," papar Wandi, sapaannya.
Beberapa jenis teripang atau yang juga disebut timun laut yakni koro, binti, nenas dan kapok beserta masing-masing ukurannya yakni besar atau kecil. Harga jual barang ini dibedakan pula pada status basah atau kering saat dijual.
Wandi mengatakan harga semua jenis teripang tersebut saat ini turun sekitar Rp50.000 - Rp60.000/kg. Seperti teripang koro sebagai jenis teripang dengan harga tertinggi sering dibanderol Rp500.000/kg, kini hanya Rp435.000 per kilo
"Kita berharap virus corona ini tidak terus mewabah karena dampaknya ke kami pedagang hasil laut dan juga nelayan kecil," katanya.
Berita Terkait
RSUD Galesong di Takalar mulai beroperasi
Sabtu, 10 Februari 2024 17:51 Wib
JPU menolak eksepsi GM terdakwa korupsi pasir laut Takalar
Selasa, 23 Mei 2023 21:09 Wib
Perkara dugaan korupsi tambang pasir laut Takalar segera disidangkan
Kamis, 27 April 2023 17:23 Wib
BBMKG Makassar: Pantauan hilal awal Ramadhan di Takalar berada di 7,33 derajat
Rabu, 22 Maret 2023 19:26 Wib
PLN resmikan taman sejuta lampu dan gerobak kuliner di Galesong Takalar
Minggu, 20 November 2022 19:47 Wib
Peserta JKN-KIS diimbau ikuti sistem rujukan berjenjang faskes pertama
Selasa, 31 Mei 2022 5:40 Wib
Warga antusias ikut vaksinasi berhadiah minyak goreng di Takalar Sulsel
Jumat, 20 Mei 2022 5:44 Wib
Kelangkaan solar di Sulsel hambat aktivitas nelayan melaut
Jumat, 8 April 2022 21:28 Wib