Makassar (ANTARA News) - Marathon International Petroleum Indonesia Limited belum dapat memastikan potensi produksi migas di Blok Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat.
Sebab, target produksi harusnya berdasarkan perhitungan cadangan yang menggunakan data sumur dan data tes, kata Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BPMigas, Elan Biantoro dalam siaran persnya yang diterima di Makasar, Senin.
Menurut Elan, Marathon telah melakukan survei seismik 3D tahun 2008. Untuk tambahan data atas interpretasi sumber daya di blok tersebut, rencananya Marathon akan melakukan pemboran dua sumur eksplorasi di blok Pasangkjayu yakni sumur Bravo-1 dan Romeo-1.
Sejak 10 Agustus 2010, sumur Bravo-1 sudah mulai dibor. Estimasi terkini untuk penyelesaian kedua sumur tersebut diperkirakan selesai Januari 2011.
Elan juga menyatakan bahwa Marathon tidak pernah menyatakan optimistis mampu menghasilkan migas hingga 400.000 barel ekuivalen minyak per hari di Blok Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulbar. Angka produksi 400.000 barel tersebut adalah produksi Marathon secara global di seluruh dunia. (T.pso-102/F003)
Berita Terkait
Presiden Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata di Gaza
Senin, 22 Januari 2024 16:20 Wib
Kemenkumham Sulsel geledah blok hunian Rutan Jeneponto
Selasa, 31 Oktober 2023 12:09 Wib
Pemerintah menawarkan tiga wilayah kerja migas di Papua
Kamis, 21 September 2023 8:00 Wib
PLN mendukung ketersediaan daya listrik fase konstruksi di Blok Pomalaa
Minggu, 11 Juni 2023 23:07 Wib
Indonesia berpeluang pimpin blok ekonomi digital regional
Minggu, 4 Juni 2023 18:58 Wib
SKK Migas dan Mubadala Energy salurkan bahan pokok kepada warga Mamuju
Jumat, 14 April 2023 19:12 Wib
Kemensetneg: Putusan PK MA tegaskan hak pengelolaan blok 15 GBK
Sabtu, 18 Maret 2023 10:23 Wib
Upaya global keluar dari "bayang-bayang" pandemi
Sabtu, 4 Maret 2023 10:37 Wib